Berita

Yusril Ihza Mahendra

Wawancara

WAWANCARA

Yusril Ihza Mahendra: Saya Dan Hary Tanoe Nggak Bakal Seperti Anas Dengan SBY

JUMAT, 01 MARET 2013 | 09:57 WIB

Deklarator Persatuan Indonesia (Perindo) Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak akan adu kekuatan dengan Hary Tanoesoedibjo.

“Perindo bukan Partai Demokrat yang adu kekuatan antara Anas Urbaningrum dengan SBY. Perindo ini ormas yang kami dirikan dengan semangat bersama untuk perubahan,’’kata Yusril Ihza Mahendra kepada Rakyat Merdeka, Rabu (27/2).
     
Seperti diketahui, saat deklarasi Perindo di Senayan, Jakarta, Minggu (24/2 memang banyak sebagai deklarator. Tapi ada dua tokoh penting, yakni Hary Tanoesoedibjo dan Yusril Ihza Mahendra.


“Perindo nggak bakal pecah. Kami tetap solid . Nggak ada adu kekuatan,’’ ujar Yusril.

Berikut kutipan selengkapnya;
    
Anda sebagai politikus agamais, sedangkan Hary nasionalis, kapan chemistry ini terbentuk?
Apa politikus Islam seperti saya dibilang kurang nasionalis. Partai saya bisa dibandingkan Masyumi dan  Pak Hary dianggap PNI, apa kami tak bisa bekerja sama. Tidak ada masalah apa pun dengan anggapan politikus agamis atau nasionalis.
 
Kalau kami bertemu berdua, punya pemikiran sama, dan ingin menyikapi langkah nyata yang sama itu saatnya chemistry antar kita terbentuk. Ya, Perindo itu hasil chemistry kami.

Berarti kesuksesan Perindo terletak di pundak Anda dan Hary Tanoe?
Ormas ini kan tak hanya  saya dan Mas Hary. Kami tak mau kayak  SBY dengan Anas yang pecah karena saling kuat-kuatan figur di Demokrat. 

Anda dengan Hary Tanoe dekat setelah kasus Sismimbakum?
Saya pastikan kedekatan saya dengan Mas Hary bukan itu. Sisminbakum itu bukan Hary, dia tak ada urusannya. Yang tersangkut kakaknya, Hartono Tanoesoedibjo. Tidak ada hubungan kasus itu dengan berdirinya ormas ini.

Apa garis besar tujuan ormas ini?
Asas terbuatnya Perindo atas hasil diskusi bersama untuk menampung suara anak-anak muda yang merasa terpanggil  melakukan suatu perubahan. Ormas ini dibentuk kelompok muda, saya anggap ini ide bagus.

Apa ormas ini membawa gerbong Nasdem  yang loyal sama Hary Tanoe?
Bisa dibilang begitu. Sejak ikutan keluar dari Nasdem, mereka harus difasilitasi. Awalnya ormas ini diprakarsai oleh mereka yang keluar dari partai itu. Mereka minta naungan berorganisasi.

Kalau ada yang tidak mau, tidak ada paksaan. Selain mereka, banyak sekali yang bergabung di Perindo dari partai lain. Ormas ini tak bisa dikatakan  dipenuhi pecahan Nasdem.

Dengan berlatarbelakang beragam, apa ini strategi memperluas Perindo?
Saya pribadi tak menampik ke arah sana. Ormas kami memang dibangun tidak menonjolkan partai tertentu. Tapi lebih kepada idealisme yang sama.
 
Kalau ormas hanya dibangun sekelompok orang dengan kehomogenitasan backgroundnya kan juga akan dipandang orang sempit. Kami bangga bisa disebut ormas dengan jaringan luas.

Diprediksi banyak kalangan, Perindo bakal jadi parpol  Pemilu 2019, apa begitu?
Saya tidak tahu ke depannya. Siapa sih yang bisa meramal masa depan saya. Terkadang orang suka berspekulasi yang bikin kepala pusing.
 
Perindo hanya ingin jadi ormas. Ormas itu kadang usianya lebih panjang dari parpol. Kelemahan orang kita, suka membandingkan kami dengan mereka. 

Bukankah Hary Tanoe ingin Perindo menjadi parpol?
Kalau itu saya tidak tahu jelas ya. Saya pernah tanya  Mas Hary, prioritasnya ingin jadi Perindo jadi ormas. Tapi  kita lihat ke depan ya.

Kalau sistem Indonesia tidak berubah juga, ormas ini bisa juga jadi parpol. Kalau kita ingin berevolusi jadi partai, terus kenapa, kan boleh saja.

Apa mungkin Perindo ini jembatan Anda menjadi capres?
Saya tidak ambisius menjadi capres. Sejak jadi politikus, saya tak pernah mau mengemis kedudukan. Saya tetap konsiten sampai kapan pun.  Jabatan duniawi tidak akan kekal Perjalanan politik saya kan cukup panjang. Posisi saya di mana pun selalu ditekan. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya