Berita

PENASIHAT KPK

RR Menguatkan Harapan Terwujudnya Indonesia Bersih

MINGGU, 23 DESEMBER 2012 | 23:49 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Ada setitik terang akan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia lantaran beberapa kalangan mendorong ekonom senior DR. Rizal Ramli sebagai penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pengalaman yang dimiliki RR, panggilan Rizal Ramli, baik selama menjadi aktifis pergerakan mahasiswa sampai dengan menjadi menteri di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, menjadi modal yang menguatkan harapan rakyat akan terwujudnya masa depan Indonesia yang bersih.

"Sebagai menteri, RR telah menunjukkan prestasinya dalam melakukan reformasi birokrasi yang kental KKN sisa-sisa Orde Baru," kata Presiden BEM IISIP Jakarta, Tintus Formancius kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (23/12).


Gebrakan RR dalam menyelamatkan kontrak-kontrak pembelian listrik dari pihak swasta yang diliputi skandal mark up dan berbau KKN, sebut Titus, juga bisa menjadi pelajaran berharga bagi KPK dalam menuntaskan skandal-skandal perampokan uang negara yang makin hari makin menguras anggaran kesejahteraan rakyat.

Selain itu, keberhasilan RR dalam melakukan restrukturisasi secara besar-besaran di tubuh Bulog juga patut menjadi perhatian bersama. Saat diberi tugas sebagai kepala Bulog oleh Gus Dur, RR berhasil melakukan efisiensi, salah satunya dengan memangkas 119 rekening yang berbau transaksi liar menjadi hanya 9 rekening saja.

"Berbagai pengalaman RR di bidang ekonomi sejak mendirikan Econit Group, menjadi bahan pelajaran berharga dalam upaya menelusuri berbagai praktek kejahatan ekonomi yang terjadi di negeri ini," tutur Titus.

Nama RR dipertimbangkan oleh para pengiat anti korupsi menjadi satu dari dua penasihat KPK seiring segera berakhirnya masa tugas penasihat KPK Abdullah Hehamahua dan Said Zainal Abidin. LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia misalnya menilai, kepakaran yang melekat pada RR bisa mempertajam kasus yang ditangani KPK khusunya yang terkait skandal keuangan dan perbankan seperti skandal dana talangan Century. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya