Berita

surya paloh/ist

Politik

Surya Paloh, Jangan Ambil Alih Kursi dengan Cara Tidak Demokratis!

MINGGU, 23 DESEMBER 2012 | 08:08 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kongres Partai Nasdem yang akan digelar Januari depan diharapkan bisa memilih ketua umum yang bisa menjadikan partai lebih besar lagi sehingga menjadi pemenang dalam Pileg dan Pilpres 2014. Namun disarankan, suksesi kepemimpinan di partai pengusung perubahan itu berlangsung transparan dan demokratis, yang tentu saja sesuai AD/ART partai.

"Metodenya, idealnya pemilihan melibatkan semua stakeholder. Suara DPD partai tingkat dua juga diakomodasi. Jadi tidak hanya sampai pengurus wilayah atau provinsi saja yang punya suara," kata Direktur Indo Barometer M. Qodari saat dihubungi, kemarin (Sabtu, 22/12).

Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Nasdem Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto mengatakan pemilihan ketua umum Nasdem tidak digelar secara terbuka tapi tetap berlangsung demokratis. Dia tegaskan, suksesi partai Nasdem sebagai bagian dari persiapan dalam menghadapi pemilu mendatang.

Qodari menuturkan masing-masing partai tentu punya metode pemilihan berbeda sesuai AD/ART. Partai Golkar misalnya, melibatkan suara DPD Kabupaten/Kota, provinsi, dan DPP dalam pemelihan ketua umum. Sementara di PKS, pengurus DPP ditentukan Majelis Syuro yang diisi oleh 99 anggota. Bukan hanya menentukan siapa yang jadi presiden dan sekjend partai, Majelis Syuro juga menentukan capres yang akan diusung. Meski begitu, tegas Qadari, kedua cara ini demokratis.

"Di Nasdem banyak bekas pengurus Golkar, Pak Surya Paloh sendiri mantan pengurus Golkar dan pernah jadi calon ketua umum Golkar. Saya kira karena faktor kemudahan dan pengamalan itu, ada kemungkinan metode di Golkar itu akan diakomodasi meskipun akan ada modifikasi. Bagaimana modifikasinya, saya belum tahu seperti apa," katanya.

Qodari mengingatkan Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem Surya Paloh tak mengambilalih kursi ketua umum menggantikan Patrice Rio Capella tanpa melalui proses pemilihan yang demokratis, seperti yang ramai dibicarakan belakangan ini. Kalau hal itu terjadi maka akan timbul kontroversi yang tentu saja pada akhirnya merugikan bagi partai.

"Nanti Pak Surya akan dibilang tidak demokratis. Saya kira mesti tetap berproses. Saya yakin kalau Pak Surya Paloh calon tetap akan terpilih," sarannya.

Tak masalah, lanjut dia, kalau keterpilihan Surya Paloh sebagai ketua umum tidak dengan suara bulat peserta kongres. Tapi yang jelas prosesnya tidak dengan cara langsung mengambil alih.

"Namanya demokrasi begitu. Demokrasi itu tidak bulat bundar, tapi bulan lonjong. Jangankan Surya Paloh di Nasdem, di semua aspek dalam demokrasi pasti ada suara berbeda. Itulah namanya demokrasi," tandas Qadari. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya