Berita

hatta rajasa/ist

Politik

Ilmu Raffles di Balik Gelar yang di Terima Hatta Rajasa

MINGGU, 16 DESEMBER 2012 | 19:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Korea Selatan rupanya tertular ilmu Raffles bahwa untuk merebut hati raja-raja lokal, selain untuk memecah belah masyarakat jajahan, pemerintah kolonial cukup memberikan gelar kehormatan.

Begitu disampaikan salah seorang pendiri Institut Ekonomi Politik Soekarno-Hatta, Hatta Taliwang, menanggapi pemberian gelar The First Rank of the Order Diplomatic Service Merit oleh Pemerintah Korea Selatan kepada Menkoperekonomian Hatta Rajasa pada Jumat (14/12) lalu.

Disebut-sebut, pemberian gelar tersebut diterima Hatta Rajasa dibarter dengan 8 megaproyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ke 8 proyek dengan nilai total proyek sebesar 50 miliar dolar AS itu adalah jembatan Selat Sunda, proyek gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG), pembangunan rel kereta api Bengkulu-Muara Enim, restorasi Sungai Ciliwung, pembangunan kluster industri berbasis pertanian, pembangunan jembatan Batam-Bintan, pembangunan pembangkit batubara di Sumatera Selatan, dan pembangunan kantor cabang perusahaan kapal asal Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).


Raffles adalah perwira Inggris yang pernah menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1811-1817. Ketika itu Inggris dan Prancis menguasai Belanda. Inggris mendapatkan kesempatan mengambil alih semua aset Belanda termasuk Hindia Belanda yang kini menjadi Indonesia.

Thomas Stamford Bingley Raffles punya kelebihan. Ia adalah seorang pencatat yang tekun, menyukai intelijen, pemikir berbakat, dan yang paling penting memiliki kecerdasan geopolitik dan geoekonomi yang luar biasa. Raffles langsung memerintahkan personil intelijennya untuk meneliti kemungkinan Raja Solo dan Raja Yogya bersatu. Ternyata betul, insting politiknya mengatakan demikian.

Hamengkubowono II berambisi mempersatukan dan menguasai Jawa bahkan menyatakan tidak takut dengan Inggris karena pernha menurunkan turunan Sultan Agung mengepung Batavia berbulan-bulan dan membuat orang Belanda gemetar ketakutan. Raffles segera melakukan operasi intelijen dan jg  melakukan "operasi kultural". Hamengkubowono II sudah menyiapkan pasukan di Madiun untuk menyerbu Semarang. Raffles datang dengan diiringi sepuluh pengawal pasukan khusus Inggris menanyakan kebenaran itu.

Dalam episode inilah Raffles memberi hadiah atau oleh-oleh ke beberapa Pangeran di Jawa yang menurut pakar ekonomi DR. Rizal Ramli berupa kain sutera, porselin, gramaphone dan lain-lainnya dengan segala puja puji. Dengan itulah banyak pangeran dan sultan menjadi lunak hatinya dan membiarkan Raffles berkuasa dengan aman di Jawa.

"Dan Ilmu Raffles ini juga yang mungkin diteruskan Ratu Inggris sehingga SBY diberi Knight Grand Cross in the Order of Bath dan sebagai imbalannya Sang Ratu boleh terus bertahta di ladang gas Tangguh Papua senilai ratusan trilliun rupiah," demikian Hatta. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya