Berita

ist

Dunia

Badai Bopha Alasan Gencatan Senjata Pemerintah Filipina Dengan Pemberontak

MINGGU, 16 DESEMBER 2012 | 12:27 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Militer Filipina pada hari Minggu (16/12) memulai gencatan senjata dengan pemberontak komunis setelah para pemberontak terlebih dulu menyerukan gencatan senjata akibat bencana badai yang melanda wilayahnya.

Gencatan senjata militer yang akan berlangsung mulai hari ini hingga 2 Januari 2013 membuat para pasukan militer bisa lebih memiliki banyak waktu luang untuk keluarga dan juga untuk membantu korban Topan Bopha yang melanda Filipina Selatan pada awal bulan ini, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.

"Kami tidak akan melancarkan operasi ofensif. Tapi patroli militer tetap berjaga-jaga di pos pemeriksaan dan operasi keamanan lain masih akan berlanjut," kata jurubicara militer, Koloner Arnulfo Burgos, seperti dikutip The West Australian (Minggu, 16/12).


Dia juga mengatakan gencatan senjata bukan berarti pemberontak komunis akan kebal dari penangkapan jika mereka muncul dari persembunyian selama musim Natal nanti.

Namun demikian Burgos berharap para pemberontak ini tetap berkomitmen dengan deklarasi gencatan senjata yang sudah diteken oleh kedua belah pihak.

"Kami berharap bahwa mereka akan tetap setia pada komitmen mereka bahwa deklarasi gencatan senjata mereka bukan omong kosong semata untuk propaganda," kata Burgos.[ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya