. Seorang pria asal Malaysia ditembak mati di sebuah hotel di Filipina setelah ia mengancam akan meledakkan bom ransel saat dirinya akan ditangkap polisi setempat.
Seorang tersangka yang diidentifikasi oleh polisi bernama Mohammad Noor Fikrie, warga negara Malaysia yang dicurigai anggota Jemaah Islamiyah, tewas di kota Davao setelah ia mengancam akan meledakkan bahan peledak di sebuah tas ransel.
"Jika anda menangkap atau menembak saya, saya punya bom. Saya akan meledakkannya," ujar kepala polisi setempat, De La Rosa mengutip kalimat yang diucapkan oleh tersangka sebelum akhirnya ditembak, seperti dilansir The News International (Sabtu, 15/12).
Kemudian, lanjut De La Rosa, tersangka mengacungkan ponsel yang katanya adalah remote untuk meledakkan bom yang berada dalam ransel yang dibawa oleh istrinya.
Pria itu kemudian mengambil ransel berisi bom itu dari istrinya dan berlari keluar hotel menuju ke taman dekat hotel, dan akhirnya ia ditembak hingga tewas oleh polisi di taman tersebut.
De la Rosa mengatakan polisi telah menangkap istri Fikrie, Anabelle Nieva Lee dan melucuti alat peledak yang diambil dari ransel.
Pihak berwenang pun kini menyelidiki adanya kemungkinan keterlibatan istri Fikrie dengan kelompok Jemaah Islamiyah.
[ian]