Tekanan Luar Biasa

.Malam ini Stadion Etihad Stadium, markas Manchester City bakal membara. Tim besutan Roberto Mancini ini akan menyambut kedatangan rekan sekotanya Manchester United (MU) dalam Derby Manchester.

The Citizens butuh poin penuh untuk bisa menggusur Setan Merah, julukan MU dalam klasemen sementara Liga Premier. Saat ini, MU berada di posisi pertama dengan koleksi 36 poin atau unggul tiga poin.

Tentunya, duel tersebut sangat penting buat City, untuk mempertahankan gelar Liga Premier, setelah tersingkir di Liga Champions. Maka, tidak heran, pertandingan tersebut penuh dengan tekanan bagi Mancini.

Namun, Mancini membantah dirinya berada dalam tekanan jelang Derby Manchester City setelah City tersingkir dari Liga Champion musim ini. Pelatih asal Italia ini menyatakan target utama The Citizens adalah mem­pertahankan gelar Premier League.

City finis sebagai juru kunci di babak penyisihan Grup D setelah tidak sekalipun menang dari enam pertandingan. Sergio Aguero cs  juga tidak berhasil berlaga di Liga Europa karena mengalami kekalahan 0-1 di partai pamungkas melawan Borussia Dortmund.

“Musim ini jelas belum berakhir. Kami masih memiliki Premier League dan Piala FA, namun kami harus bekerja lebih keras mulai sekarang. Apa yang telah kami lakukan belum cukup,” kata Mancini.

“Saya tidak merasakan banyak tekanan. Saya kecewa karena kami tersingkir dari Liga Champion karena kami layak melangkah lebih jauh dan para pemain juga pantas bermain di babak 16 besar,” tambahnya.

Meski demikian, Mancini menyebutkan bahwa MU lebih difavoritkan untuk memenangi laga tersebut. “Kami tidak bisa mengubah sejarah. Kami berada di sini (di papan atas klasemen) hanya (selama) dua tahun terakhir, bermain bersama, dan mereka terbiasa memainkan laga untuk perebutan gelar juara selama 20 tahun,” katanya.

Sementara itu, bek MU, Ryan Giggs meminta kepada rekan-rekannya untuk tampil all out di laga nanti, agar tidak terulang lagi kejadian musim lalu. MU kalah dari City dalam perburuan gelar juara musim lalu pada hari terakhir, dengan kalah selisih gol.

“Kegagalan itu menyakitkan karena musim lalu adalah musim yang sulit dan kami ingin menjadi juara di penghujungnya. Itu adalah tujuan utama bagi semua pemain United dan tujuan utama Manchester United sebagai tim,” ucap Giggs seperti dilansir Soccerway.

“Sekarang semuanya tergantung kami, apakah kami bisa bangkit di musim berikutnya dan berusaha supaya hal tersebut tidak terulang lagi,” katanya. [Harian Rakyat Merdeka]