Penasihat Koperasi Warteg Nusantara Mukroni mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg yang biasa disebut ‘si tabung melon’’ itu suÂdah terjadi sejak seminggu ini. Bahkan, hingga kini elpiji 3 kg itu masih sulit ditemui.
“KeÂlangÂkaan itu terjadi sejak adanya kabar rencana kenaikan elpiji 12 kg,†katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut dia, pemerintah harus bisa menyelesaikan masalah keÂlangkaan ini. Jika dibiarkan, damÂpaknya akan lebih parah lagi. Ia menduga banyak pihak yang sudah meÂnahan pasokan.
“Beberapa angÂgota sudah meÂngeluhkan ini, kelangkaan karena kebutuhan dasar kami,†katanya.
Bahkan, dia mengungkapkan, harÂga elpiji 3 kg sudah berada di angka Rp 16 ribu per kg.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero WaÂcik memprediksi, tahun ini akan terjadi over kuota pada elpiji 3 kg. Wacik mengklaim, over kuoÂta itu disebabkan tingginya perÂmintaan masyarakat.
Masalah ini berdampak juga paÂda jebolnya Anggaran PenÂdaÂpaÂtan dan Belanja Negara (APBN). Diprediksi over-nya akan menÂcaÂpai 6,1 persen menÂjadi 3,83 juta metrik ton dari kuota yang diÂtetapkan 3,61 juta metrik ton.
“Itu menunjukkan keberhasilan program konversi minyak tanah ke elpiji,†kata Wacik.
Wacik mengatakan, rasio konÂsumsi elpiji 3 kg mengalami kenaikan. Di 2012, konsumsi elÂpiji 3 kg sebesar 5,5 kg per buÂlan. Sedangkan 2011 konsumsi elpiji mencapai 5 kg per bulan.
Direktur Pusat Studi KebijakÂan Publik (Puskepi) Sofyano ZaÂkaria meminta pemerintah meÂngaÂwasi penyaluran elpiji subsiÂdi 3 kg, apalagi saat ini perminÂtaÂannya sudah melebihi dari target pemerintah.
Menurut dia, pemerintah jaÂngan langsung senang jika tingÂginya permintaan elpiji subsidi karena suksesnya pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas. Sebab, peningkatan konsumsi itu bisa juga karena pelarian pengÂgunaan dari elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg akibat disparitas harga jualÂnya yang cukup tinggi.
“Elpiji 3 kg disubsidi oleh peÂmerintah sementara elpiji 12 kg adalah elpiji yang terpaksa disubÂsidi oleh Pertamina. Kondisi ini memÂbuat celah orang untuk melaÂkukan penyelundupan,†katanya.
Banyaknya penggunaan elpiji 12 kg yang beralih ke elpiji 3 kg harus disikapi serius pemerintah. Menurutnya, jangan sampai peÂmerintah terpaksa mensubsidi pihak yang tidak berhak atau goÂlongan mampu seperti yang terÂjadi pada BBM subsidi.
“Harus ada pengaturan, peÂngenÂdalian dan pengawasan yang jelas dan tegas dalam penyaluran elpiji 3 kg. Jangan sampai terjadi kelangkaan lagi,†katanya.
Tahun ini Kementerian ESDM akan membagikan 2.343.195 paÂket perdana elpiji 3 kg. Daerah yang akan mendapat paket ini adalah Provinsi Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo mengaÂtakan, untuk tahun depan, subsidi elpiji 3 kg sebesar 3,86 juta metrik ton. â€Kami hitung dengan hati-hati (subsidi elpiji) dan 3,86 juta metrik ton ini suÂdah sesuai dengan yang diperÂkirakan,†jelasnya.
Menurut Evita, konsumsi elpiji 3 kg oleh rumah tangga, tiap taÂhunnya mengalami kenaikan dari 5,1 kg per kepala keluarga pada tahun 2010 menjadi sekitar 5,5-6,1 kg per bulan.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, subsidi elpiji 3 kg untuk isi ulang pada 2010 sebesar 2,71 juta metrik ton dan 2011 sebesar 3,20 juta metrik ton. Pada 2012, direncanakan subsidinya mencaÂpai 3,61 juta metrik ton.
Sementara untuk distribusi paket perdana elpiji tabung 3 kg, pada tahun 2010 dibagikan 4.715.000 paket dan 2011 seÂbaÂnyak 5.604.000 paket. SemenÂtara tahun 2012 direncanakan dibaÂgikan 2.305.000 paket. HingÂga akhir 2012, total paket perdana elpiji 3 kg telah dibagikan sejak 2007, direncanakan mencapai 56.033.000 paket. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Sabtu, 27 April 2024 | 17:17
Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53
Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43
Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52
Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58
Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24
Sabtu, 27 April 2024 | 14:54
UPDATE
Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05
Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54
Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37
Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29
Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18
Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11
Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56
Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37
Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35
Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08