Said Aqil Siradj
Said Aqil Siradj
“Kami minta pihak keamanan meÂnindak tegas siapa pun pelaÂkuÂnya, tanpa terkecuali,†kata Said Aqil Siradj kepada Rakyat MerÂdeka, kemarin.
Pelaku pembunuhan dan peÂruÂsakan, lanjutnya, harus segera diÂtangkap dan dihukum sesuai deÂngan aturan yang berlaku. PeÂneÂgak hukum didesak dapat menÂjalankan tugas penegakan dengan baik dan cepat. PBNU melalui perÂÂwakilannya di Jawa Timur langÂÂsung terjun ke loÂkasi untuk melihat kejadian yang sebenarnya.
“Begitu kejadian, saya langÂsung minta kepada Pak Saefullah Yusuf sebagai Wakil Ketua PBNU yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur untuk turun langsung ke lokasi,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa hasilnya?
Kami datang ke sana untuk meÂnoÂlong korban dan pengungÂsian. Minimal kerusuhan itu bisa berÂhenti. Saya pun sudah telepon BuÂpati Sampang Nur Cahya.
Apa benar konflik ini antara NU dan Syiah?
Ini yang harus diluruskan bahÂwa konflik ini bukan antara NU dan Syiah. Melainkan konflik keÂluarga dan kriminal murni, bukan antar aliran. Itu yang sebenarnya.
Kasus ini kriminal murni, buÂkan NU dan Syiah, tapi kakak beraÂdik yang beradu pengaruh, yakni Tajul Muluk dan Rois AlÂhukama.
Kedua pihak yang berÂtikai ini kakak beradik yang sama-sama memiliki pengikut.
Keduanya memiliki masalah yang tak terselesaikan, keÂmuÂdian menjalar ke para pengiÂkutnya.
Anda yakin seperti itu?
Ya dong. NU itu tidak mentoÂleÂrir sama sekali terhadap kekeÂraÂsan. Apalagi sampai terjadi pemÂbunuhan atau membakar ruÂmah. Alasan apapun tidak dibeÂnarkan oleh NU.
Bagaimana jika ada warga NU terlibat?
Siapa pun yang terlibat harus tetap diproses secara hukum. KaÂlau ada warga NU yang memÂbuÂnuh, ya harus ditangkap dan diÂhukum. Di lain tempat daÂmai-damai saja. Di Jakarta, Jawa Barat, dan daerah lain ada Syiah. Tapi tidak ada kejadian apa-apa. Bahkan, berdampingan dengan baik dan rukun-rukun saja.
Kenapa kejadian ini kembali terjadi?
Kejadian ini memang yang kedua kalinya. Artinya, rekonÂsiÂliaÂsi yang sudah dibentuk itu tiÂdak tuntas.
Bukan karena adanya perbeÂdaan antara NU dengan Syiah?
NU dan Syiah jelas beda, terÂlebih lagi dengan Ahmadiyah, jeÂlas berbeda. Tapi dalam pergauÂlan, kami menolak adanya kekeÂrasan.
Makanya saya sangat meÂnyeÂsalkan dan mengutuk semua tinÂdakan kriminal.
Jangankan dengan Syiah, dengan non muslim pun tidak boÂleh melakukan kekerasan. ApaÂlagi sampai membunuh. MeÂnempeleng dan mengancam pun nggak boleh.
Itu sudah jelas ada dalam hadits. Yakni, barang siapa yang melakukan kekerasan maka akan dikutuk oleh Allah SWT dan Malaikat-Nya.
Anda sudah bertemu dengan Presiden, apa yang dibicaraÂkan?
Pertama soal NU yang akan meÂlaksanakan MuÂnas 15 SepÂÂtember di CiÂreÂÂbon. NU mengÂÂÂajak kemÂbali ke khitÂtah, UUD 1945. ÂArÂÂtiÂnya, perÂkÂuat perÂsauÂdaÂraan sesaÂma bangsa dan seÂtanah air.
Saat memperjuangkan bangsa ini, para tokoh agama ini tidak melihat agamanya apa, sukunya apa, yang penting semangat unÂtuk merdeka. Selain itu, juga memÂbiÂcarakan masalah kerusuÂhan yang terjadi di Sampang, Madura. PreÂsiden SBY sendiri mengaÂkui bahÂwa intelijen kita kecolongan.
Saya melihatnya, apaÂrat kita ini kurang meÂÂnangÂgapi seÂrius dari keÂjaÂdian sebeÂlumÂÂnya. KaÂrena itu, keaÂmaÂnan dan keÂmamÂpuan intel harus ditingkatkan.
Apa lagi yang dikatakan Presiden?
Presiden mengakui bahwa MaÂdura belum ada penanganan seÂcara khusus karena saat ini seÂdang mengurusi Papua dan NTT. Namun, sekarang mulai menguÂrusi Madura secara khusus baik dari sisi pendidikan maupun keÂseÂhatan.
Ini kegagalan intel dan aparat kepolisian dalam melihat indikasi atau kurang peka dengan suasana yang panas. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59