Berita

Inilah Jawaban Prabowo atas Selebaran yang Mengaitkan Masa Lalu Dirinya dengan Ahok

JUMAT, 31 AGUSTUS 2012 | 08:31 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

"Dalam berpolitik, kita harus pintar membaca situasi, membaca perangai orang lain, menyesuaikan diri dan tentunya tidak boleh lugu. Semakin tinggi aspirasi kita, semakin gila cara-cara yang digunakan oleh lawan politik kita untuk menjatuhkan kredibilitas kita."

Begitu antara lain tulis Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam akun Facebook miliknya, kemarin (Kamis, 30/8). Pernyataan tersebut adalah jawaban Prabowo atas isi selabaran yang mengaitkan keterlibatan dirinya dalam peristiwa 1998 dengan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama alias Ahok. Selebaran itu ditemukan di sejumlah titik di Jakarta, seperti Pasar Minggu dan Bendungan Hilir.

Sampai kini belum diketahui pasti pihak mana yang membuat selebaran itu. Sejumlah analisa yang berkembang di masyarakat mengatakan ada tiga pihak yang mungkin membuat selebaran itu.

Pihak pertama adalah kubu atau simpatisan yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan Fauzi Bowo dengan maksud ingin memojokkan kubu lawan.

Pihak kedua adalah kubu atau simpatisan yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan Joko Widodo dengan maksud menciptakan kesan dizalimi.

Sementara pihak ketiga, adalah pihak yang tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung dengan proses pemilihan gubernur DKI Jakarta, tetapi ingin mendapatkan keuntungan langsung atau tidak langsung, material atau non material.

Sementara itu, berikut ini adalah kutipan lengkap pernyataan Prabowo Subianto itu:

Sahabat, berpolitik adalah salah satu cara paling efektif untuk memperbaiki nasib bangsa. Kredibilitas adalah modal terbesar dalam berpolitik.

Dalam berpolitik, kita harus pintar membaca situasi, membaca perangai orang lain, menyesuaikan diri dan tentunya tidak boleh lugu. Semakin tinggi aspirasi kita, semakin gila cara-cara yang digunakan oleh lawan politik kita untuk menjatuhkan kredibilitas kita.

Pemilukada DKI Jakarta tanggal 20 September 2012 ini adalah momentum kita. Jika kita berhasil, maka momentum perubahan ada di tangan kita. Oleh sebab itu, saat ini antek-antek koruptor, anggota tim 'nasi bungkus' sedang bersatu, dan bekerja keras melancarkan fitnah terhadap kredibilitas Jokowi dan Basuki, kredibilitas saya dan kredibilitas Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Salah satu fitnah yang sekarang beredar adalah fitnah mengenai jejak rekam saya selama mengabdi sebagai prajurit TNI.

Nama saya, Subianto, diambil dari nama paman saya yang gugur saat pertempuran Lengkong tahun 1946 melawan Belanda. Saya pun memilih menjadi tentara, karena saya ingin membela merah putih. Selama saya mengabdi, semua tindakan saya, keputusan saya, didasarkan pada sebuah keyakinan: Keutuhan, keamanan NKRI adalah harga mati. Lebih baik pulang nama, daripada gagal dalam tugas.

Selama saya mengabdi, tidak pernah terbesit sedikitpun, ada keinginan pribadi saya untuk mengkhianati merah putih. Salam Indonesia Raya. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya