Berita

ilustrasi

TESTIMONI ANTASARI

Jangan Biarkan Opini Menjadi Hukum!

RABU, 15 AGUSTUS 2012 | 22:30 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Pidato Presiden SBY terkait rapat terbatas 9 Oktober 2008 lalu di Istana Negara beberapa saat lalu mendapat dukungan dari masyarakat. Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) lega dengan pidato SBY yang merupakan jawaban atas testimoni Antasari Azhar itu.

"Bisa dilihat, Presiden SBY menjelaskan secara gamblang dan saya yakin bahwa testimoni Antasai tidak benar," kata Koordiantor ARUS, Akhmad Suhaimi dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Rabu malam, (15/8).

Dalam pidatonya, Presiden SBY mengatakan rapat yang disebutkan Antasari Azhar sama sekali tidak membahas tentang Bank Century.


"Semuanya sudah dijelaskan dengan baik oleh pengacara Antasari Azhar, saudara Maqdir Ismail, bahwa tak ada pembicaraan tentang Bank Century. Manuskrip rapat sudah dibukukan dan akan dibagikan," kata Presiden SBY di Istna Negara.

Sementara sebelumnya Antasari Azhar mengatakan ada rapat tanggal 9 Oktober 2008 yang membicarakan bailout Bank Century. Namun Akbar Faizal dari Fraksi Hanura yang juga anggota Tim 9 inisiator Pansus Century mengatakan, "Kami akan tetap memanggil Antasari Azhar ke DPR khususnya ke Timwas Century DPR."

Suhaimi menilai apa yang menjadi isu belakangan ini telah terjadi 'tirani' media.  Telah terjadi pembohongan publik dan karakter assassination terhadap Presiden SBY dan nama-nama menteri yang disebut Antasari.

Ditambahkan, MetroTV harus bertanggungjawab karena bisa dikatakan media milik Surya Paloh itu telah "ngibul" karena memberitakan kebohongan Antasari.

"Jangan biarkan opini menjadi hukum dan kemudian membuat kegaduhan politik," ujarnya.

Bisa dipastikan, Antasari bicara sendirian karena semua menteri membantah pernyataan dia.

"Antasari bicara tanpa data, sementara SBY telah keluarkan data atau notulensi rapat," tandasnya.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya