Berita

ilustrasi

Indonesia Satu Tak Terbagi Adalah Keharusan

RABU, 15 AGUSTUS 2012 | 19:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Menjaga Indonesia satu yang tak terbagi merupakan keharusan para kader organisasi apapun dasar gerakannya. Dalam kewajiban itu terkandung semangat untuk menghargai pluralisme yang merupakan anugerah bagi Indonesia. Oleh karenanya seseorang baru dapat dikatakan sebagai kader bangsa jika ia bergerak atas nama organisasinya dalam rangka menjaga keutuhan kesatuan negara dan bangsa Indonesia.
 
Demikian ditegaskan Ketua Umum Himpunan Mahasiwa Islam (HMI), Noer Fajrieansyah dalam dialog kebangsaan berjudul "Refleksi Perjalanan Bangsa Menatap Indonesia Ke Depan" yang diadakan oleh DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kantor DPP PPP, Jl. Diponegoro, Rabu (15/8).

Pemuda Indonesia, menurut Fajri panggilan akrab Noer Farjieansyah, harus berani menunjukkan identitasnya sebagai kader bangsa. Namun sebutan kader bangsa baru dapat diberikan kepada kader tersebut jika ia secara sadar melakukan kepentingan bangsa yakni menjaga keutuhan.


"Sehingga dalam bergerak, kader tersebut tidak mengatakan namakan kader organisasi ini, organisasi itu. Atau juga, mengaku sebagai kader kelompok ini atau kelompok itu. Kade bangsa ya kader bangsa.. yang menginginkan dan mempertahankan Indonesia Satu Tak Terbagi," tegas Fajri.
 
Dialog sendiri dihadiri sekitar 200 orang. Sebagai pembicara lain adalah Ketua Umum PMII Addin Jauharudin, Ketua Pemuda Muhammadiyah Saleh, Ketua Gerasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Hilman Ismail Hasan Metareum dan Ketua Pemuda Muslimin, Dawak Faturohman.
 
Pernyataan Fajri tersebut didukung oleh Addin Jauharudin. Ditegaskannya bahwa adalah suatu anugerah bagi bangsa Indonesia dilahirkan di negara yang paling plural di dunia. Pada dasarnya, Indonesia tidak hanya paling plural tetapi juga merupakan negara paling toleran penduduknya.

"Saya bangga menjadi anak bangsa Indonesia, sebuah negara yang paling plural di dunia dan sekaligus paling toleran. Hanya Saja, toleransi dirusak oleh sekelompok oknum. Pengrusakan itu bertujuan agar kondisi plural di Indonesia terganggu dan akhirnya berkesan, toleransinya hilang," katanya.
 
Fajri dan Addin adalah dua tokoh muda dalam organisasi Islam terbesar di Indonesia pada bulan Juli 2012 mengadakan studi perbandingan pluralisme ke Russia. Russia dianggap memiliki peta sosial yang mirip dengan Indonesia karena menjunjung pluralisme dengan berbagai keberagaman budaya, agama, suku dan etnis.
 
Bersama-sama kedelapan organisasi mahasiswa lainnya, HMI dan PMII mengeluarkan iklan yang mendorong kembali tumbuhnya cinta tanah air. Iklan dengan judul "Indonesia Satu Tak Terbagi" yang dimuat di salah satu media. Selain HMI dan PMII, organisasi lain yang mendukung gerakan Indonesia Satu Tak Terbagi adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiwa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-Dunia (PPI Dunia), Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957, Mahasiwa Budha Hikmahbudhi dan Lingkar Studi Mahasiwa Indonesia (LISUMA) dan Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa).[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya