Andi Mallarangeng
Andi Mallarangeng
â€Janganlah dipolemikkan isu itu. Saya lebih baik bekerja memÂbeÂnahi olahraga. Soal kasus HamÂbalang diserahkan kepada KPK,’’ kata Andi Mallarangeng keÂpada Rakyat Merdeka, di JaÂkarta, Senin (13/8).
Seperti diketahui, KPK memÂbiÂdik seorang menteri menjadi terÂÂsangka. Sejauh ini ada tiga menÂteri sudah diperiksa KPK seÂbaÂgai saksi, yakni Menko Kesra Agung Laksono dalam kasus duÂgaan suap PON Riau, Menpora Andi MallaÂrangeng dalam kasus dugaan korupsi Hambalang dan Wisma Atlet, dan Menakertrans MuhaiÂmin Iskandar dalam kasus duÂgaan korupsi proyek PerÂceÂpatan PemÂbangunan InfraÂstrukÂtur Daerah.
Andi Mallarangeng selanÂjutÂnya mengatakan, semua pejabat Kemenpora akan kooperatif bila KPK memerlukan bantuan untuk menuntaskan penanganan kasus Hambalang tersebut.
“Saya dan seluruh staf di KeÂmenpora siap bekerja sama dalam penyelesaian kasus Hambalang,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Masa Anda tidak khawatir kalau ada menteri ditetapkan sebagai tersangka?
Tidak perlu berandai-andai. Kita tidak bisa mendahului proses hukum. Kita serahkan saja keÂpaÂda KPK. Yang jelas, KPK sudah menyatakan bahwa itu gurauan.
Apa Anda merasa terganggu dengan komentar itu?
Saya merasa tidak terganggu dengan isu menteri menjadi terÂsangka. Toh saya masih bekerja seperti biasa. Kalau masalah kiÂnerja kementerian, semua tugas selalu saya jalankan secara proÂfesional dan serius.
Ada yang bilang kasus WisÂma Atlet dan Hambalang berÂpengaruh pada prestasi OlimÂpiade London lalu, komentar Anda?
Itu tidak benar. Tidak ada peÂngaÂruhnya kok. Kenyataannya keÂdua atlet angkat besi kita, TriÂyatno dan Eko Yuli Irawan meÂmeÂnangkan perak dan perunggu. Jangan dikaitkan. Sebab, masih ada yang kita banggakan.
Bukankah secara general presÂtasi atlet kita di Olimpiade lalu buruk?
Ya. Memang sayang sekali kita tidak bisa meraih emas di OlimÂpiade London.
Bukankah ini ada kaitannya dengan kasus dugaan korupsi di Kemenpora?
Bukan. Itu salah. Dari awal meÂmang kita sangat tergantung pada satu cabang olahraga saja untuk meraih emas. Naik turunÂnya presÂtasi kita secara tidak langÂsung dipengaruhi oleh naik turunÂnya prestasi cabang bulu tangkis.
Kalau bulu tangkis kita sedang turun maka prestasi Olimpiade ikut turun juga. Apa lagi yang saÂngat kita sayangkan bulu tangÂkis Indonesia tidak mampu meraih satu medali pun.
Triyatno pernah bilang uang saku kepada atlet Olimpiade diÂberikan terlambat, apa benar?
Ah, nggak benar. Buktinya setelah pulang dari Olimpiade LonÂdon, langsung kita berikan bonus dan uang saku Pelatnas kok.
Ah, nggak benar. Buktinya setelah pulang dari Olimpiade LonÂdon, langsung kita berikan bonus dan uang saku Pelatnas kok.
Apa langkah Kemenpora memperbaiki prestasi olahraga nasional?
Ke depan tentu saja kita tidak bisa begini terus. Harus ada caÂbang-cabang lain yang kita perÂsiapkan sejak dini. Minimum lima cabang yang akan menjadi unggulan di Olimpiade 2016 yang dilaksanakan di Rio De Janeiro, Brazil.
Kami berharap ketergantungan pada satu cabang saja bisa dirubah. Ternyata ada prestasi caÂbang olahraga lainnya, misalnya angkat besi.
Apa cabang olah raga lainÂnya?
Tentu nanti dilihat, mana yang paling kita memungkinkan menÂjadi unggul. Yang jelas, saya melihat cabang olahraga lainnya seÂdang terjadi kebangkitan. Ini terlihat saat kita menjadi jura umum di SEA Games XXVI di Jakarta dan Palembang . Padahal sudah 14 tahun Indonesia tidak menjadi juara umum.
Apa bulutangkis kita masih bisa diandalkan?
Memang belakangan ini prestasi bulutangkis sedang meÂnuÂrun. Taufik Hidayat masih dimainkan karena yang bawah belum bisa menggantikannya.
Ini persoalan ke depan. Kita harus berupaya sekuat tenaga unÂtuk mengembalikan lagi kejayaan bulu tangkis kita.
Pola pembinaan atlet baÂgaiÂmana?
Pola pembinaan sekarang suÂdah fokus untuk OlimÂpiaÂde 2016. Kami bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), KoÂmite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Program Indonesia Emas (Prima) untuk mempersiapkan cabang olahraga mana saja yang akan difokuskan untuk OlimÂpiade, Asean Games, SEA Games, dan lainnya.
Bukankah sudah ada anÂcang-ancang cabang olahraga apa yang kita berpeluang meÂnang?
Biasanya kita kuat di kelas-kelas ringan angkat besi, tinju, tae kwondo, judo dan gulat. SeÂbeÂnarnya potensi atlet kita cukup lumayan. Apalagi kontingen kita umurÂnya masih cukup muda, seÂhingga masih bisa ditingkatkan lagi. Faktor umur atlet yang muda masih bisa dikembangkan untuk Olimpiade 2016.
Apa yang dilakukan KemenÂpoÂra untuk menjaring atlet berÂÂÂkualitas di daerah?
Memang kita punya even lokal. Selain kejurnas, kita masih ada PekÂan Olahraga Nasional (PON). Ini upaya pembibitan atlet naÂsioÂnal menuju tingkat interÂnaÂsional. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59