Berita

Australia Alirkan Bantuan Penanganan HIV di Bumi Papua

SENIN, 06 AGUSTUS 2012 | 12:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Australia memberikan bantuan sebesar A$25 juta, atau sekitar Rp 247 miliar, untuk membantu Indonesia meningkatkan akses ke layanan HIV di Provinsi Papua dan Papua Barat. Bantuan ini merupakan bagian dari Kemitraan HIV senilai A$100 juta antara Australia dan Indonesia (2008-2016).

Dari siaran media yang dilemparkan Kedutaan Besar Australia ke redaksi beberapa saat lalu (Senin, 6/8) diketahui bahwa pemerintah Australia, melalui program AusAID, dan pemerintah Indonesia, telah lama melawan penyebaran HIV di Papua dan Papua Barat sejak 2004.

Program baru Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Layanan Perawatan dan Pengobatan HIV (REACH) akan dibangun berdasarkan keberhasilan kemitraan yang sudah terjalin.


Pemegang jabatan sementara Pimpinan AusAID Indonesia, Mat Kimberley, juga dikabarkan akan berkunjung ke Papua bersama Menteri Kesehatan, Dr Nafsiah Mboi, untuk melihat secara langsung bagaimana kemitraan kedua negara bermanfaat bagi kehidupan mereka yang hidup dengan HIV.

"Australia memiliki keprihatinan yang sama dengan Indonesia mengenai epidemi HIV di Papua dan Papua Barat, yang memiliki prevalensi HIV tertinggi di Indonesia," ungkap Mat Kimberley.

Menurutnya, bantuan Australia akan membantu meningkatkan akses ke layanan HIV dan meningkatkan jumlah orang yang menerima perawatan serta pengobatan yang dibutuhkan. Program ini juga akan membantu masyarakat untuk melakukan tes dan pengobatan penyakit yang terkait, terutama tuberkulosis dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

The Clinton Health Access Initiative (CHAI), sebagai mitra pelaksana, akan bekerjasama dengan instansi pemerintah, termasuk pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat, untuk membantu mereka memimpin, mengelola serta mendanai respon terhadap HIV. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya