Berita

Mari Elka Pangestu

Wawancara

WAWANCARA

Mari Elka Pangestu: Wisatawan Tidak Berkurang Walau Ada Daerah Rusuh

MINGGU, 05 AGUSTUS 2012 | 08:32 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ) Mari Elka Pangestu mengaku jumlah wisatawan asing tidak berkurang datang ke Indonesia walau beberapa kali terjadi kerusuhan.

“Wisatawan asing saat ini su­dah memahami bahwa keru­su­han bi­sa terjadi di mana saja. Cara mengantisipasinya tidak mengun­jungi daerah konflik tersebut,’’ ujar   Mari Elka Pangestu kepada Rakyat Merdeka, di kantornya, Rabu (1/8).

Selain itu, lanjutnya, Kemen­pa­rekraf  selalu menjelaskan kepada ne­gara asal wisatawan asing bah­wa Indonesia dari segi keamanan jauh lebih baik setelah bom Bali.

‘’Buktinya, kita saat ini sudah keluar dari travel warning di 2008. Australia juga sudah mengu­rangi sedikit kategori bahaya. Mereka menurunkan tingkat kita menjadi peringkat tiga, sama dengan Thai­land. Artinya, aman untuk dikun­jungi,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Bukankah sulit meyakinkan negara asal wisatawan asing?

Tidak. Sebab, dunia banyak mengalami isu keamanan.  Sela­ma orang yang melakukan perja­la­nan mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya, ter­masuk latar belakangnya, selama itu juga kunjungan wisatawan tidak akan berkurang. Lagi pula Indonesia adalah negara kepu­lauan yang cukup besar. Tidak mempengaruhi objek wisata lainnya jika suatu daerah menga­lami konflik.

Apa upaya Kemenparekraf meningkatkan jumlah pengun­jung wisatawan asing?

Tentu kita berusaha mening­kat­kan jumlah pengunjung mela­lui promosi dan meningkatkan konektifitas, yakni meningkatkan jumlah penerbangan langsung ke daerah wisata yang ada di seluruh Indonesia.

Saat ini rute penerbangan Hane­da-Denpasar  dibuka setelah peristiwa tsunami Jepang. Pe­ning­katan penerbangan harus di­lakukan agar minat ke Indonesia juga mengalami pertumbuhan.

Apa saja promosinya?

Kita melakukan beberapa ke­giatan besar. Misalnya,  di Belan­da selama 6 bulan kami menam­pilkan rumah adat dan produk Indonesia. Kita juga ikut dalam Internasional Turism Fair dan beberapa pameran lainnya di Chi­na, Jepang, dan lainnya.

Kemenparekraf saat ini  juga mem­­promosikan di negara asal wi­satawan asing dan mengun­dang ope­rator tur untuk melihat lang­sung daerah pariwisata Indonesia.

Berapa target pengunjung yang mau dicapai?

Rencananya mencapai 8 juta wisatawan asing untuk tahun ini. Sedangkan untuk ekonomi kreatif kita berharap pertumbuhannya di atas rata-rata pertumbuhan eko­no­mi nasional, sehingga peran­nya dalam PDB bisa mencapai 7,6 persen atau bahkan bisa naik menjadi 8 persen di 2014.   

Yang harus dilakukan Kemen­parekraf adalah memahami minat di negara asal pengunjung dengan demikian promosi yang dila­kukan bisa efektif. Cara promo­sinya  berbeda-beda.

Wisatawan asing mana yang paling banyak berkunjung ke Indonesia?

Yang masuk lima besar wisa­tawan asing yang sering berkun­jung ke Indonesia adalah Singa­pura, Malaysia, Australia, China, dan Jepang

Apa minat mereka berkun­jung ke Indonesia?

Australia suka yang outdor seperti tracking, menyelam dan budaya. Kalau wisatawan asing dari Asia lebih suka pantai, belan­ja, dan makanan.

O ya, saat ini ekonomi kreatif se­­perti apa yang dikembang­kan?

Ekonomi kreatif itu kan bagai­mana kita mendapat nilai tambah dari pengetahuan dan teknologi yang sudah ada tanpa mencipta­kan sesuatu yang baru. Artinya de­ngan kerajinan yang ada, de­ngan kreatifitas, dapat memberi­kan nilai tambah bagi masyara­kat.

Contohnya  batik. Delapan atau sepuluh tahun lalu begitu-begitu saja. Batik dipakai untuk acara resmi atau ketika ada kegiatan adat. Tapi dengan adanya gerakan mengenakan batik di acara resmi, semua daerah kini memiliki ba­tik. Bahkan daerah lainnya seperti Papua juga punya batik dengan corak daerahnya.

Sekarang ini apa saja yang dikembangkan?

Indonesia saat ini mempunyai komitmen untuk mengembang­kan ekonomi kreatif. Ini sebagai  potensi untuk bisa bersaing de­ngan produk luar negeri.

Apa saja potensi itu?

Kita memiliki akar budaya yang sangat banyak seperti kera­ji­nan tekstil, tenun, lukisan, seni pertunjukan, musik, film, ukiran, dan lainnnya. Banyak sekali wa­ri­san budaya memiliki nilai tinggi yang bisa dikembangkan.

Apa ada pembinaan kepada masyarakat?

Itu memang bagian dari pro­gram kerja kami dan Kemen­pe­rin, Kementerian UMKM, dan Kem­dag. Biar bagaimanapun ma­salah ekonomi kreatif ini sangat erat kaitannya dengan pariwisata. Wisatawan asing selalu mencari cinderamata dan oleh-oleh khas daerah tersebut. Makanya kami selalu memantau  ekonomi kreatif yang ada di daerah wisata ter­sebut.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya