Berita

ilustrasi/ist

Bule Pemerhati Tempe Saja Akui Kualitas Super Kedelai Indonesia

SABTU, 28 JULI 2012 | 10:02 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Dipastikan, kedelai varietas Indonesia berkualitas jauh lebih bagus dari kedelai impor yang merupakan hasil rekayasa genetik modifikasi perusahaan agrikultur di Amerika Serikat untuk menekan biaya produksi dengan tenaga manusia.

Demikian diutarakan pemerhati tempe asal Inggris, Jonathan Agranoff, yang hadir dalam diskusi "Memble Tanpa Kedelai" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7). Menurut dia, varietas kedelai dari Indonesia berjumlah sekitar 14 jenis.

"Dan itu menghasilkan tempe jauh lebih bagus dari kedelai impor. Tapi produsen lokal sering terbiasa gunakan yang impor dan dia anggap lebih bagus," ujarnya.


Kedelai impor dari AS, menurut dia, sudah bertahun-tahun disimpan dalam gudang.

Namun kedelai impor saat ini, tambah dia, sudah punya peluang besar untuk ambil pasar pembuat tempe dan tahu di dalam negeri Indonesia. Konsumsi terbesar kedelai di dunia ada di Indonesia.

"Penelitian saya di Malang, membuat tempe gunakan kedelai anjasmoro dan grobogan, sangat memuaskan. Orang-orang tanya ini kedelai dari Jawa Tengah, Pasuruan, Kediri, kok enak sekali? Mereka bisa langsung minum air rendamnya. Kalau kedelai impor, airnya hitam dan mesti dicuci beberapa kali," terangnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya