Berita

presiden ram baran yadav/ist

Nepal Bermimpi Buka Perwakilan di Jakarta

SELASA, 24 JULI 2012 | 10:57 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Hubungan Indonesia-Nepal kaya akan sejarah sejak zaman Hindu-Budha ribuan tahun lalu. Dan sampai tahun ini, hubungan dagang kedua negara semakin baik.

Hal itu diutarakan Dubes RI Dhaka merangkap Nepal, Zet Mirzal Zainuddin, yang merupakan kesimpulan dari kunjungan kerjanya ke Kathmandu pada 15-20 Juli kemarin. Dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Zet Mirzal mengungkapkan, pada 2012 Indonesia menjadi negara pemasok produk ekspor terbesar keempat di Nepal. Dalam tiga tahun terakhir, perdagangan Indonesia-Nepal mengalami peningkatan tajam hampir 30 persen tiap tahun senilai US$ 115 juta.

Indonesia menikmati surplus 95 persen dari perdagangan kedua negara. Produk ekspor Indonesia yang memasuki pasar Nepal adalah CPO, kertas, rempah, gambir, crude soya bean oil, karet, biskuit, glassware, footwear, rokok dan mobil.


Selama di Kathmandu Zet Mirzal bertemu dengan pimpinan tertinggi Nepal, yaitu Presiden Rt. Hon. Ram Baran Yadav, PM Rt. Hon Babburam Bhattarai, dan Deputy PM/Menlu Hon Narayan Kaji Shrestra. Zet Mirzal juga mengadakan sejumlah pertemuan dengan pejabat pemerintah, parlemen dan pengusaha negara tersebut.

"Dari rangkaian pertemuan tersebut, secara umum kesan Indonesia di Nepal positif dan dikagumi," jelas Zet Mirzal, kepada kemlu.go.id.

Bahkan, dalam pertemuan dengan Presiden Yadav di Istana Presiden Sheetal Niwas (Selasa, 17/7), Pemerintah Nepal menyatakan keinginan akan hadirnya kantor Kedubes RI di Kathmandu dan Kedubes Nepal di Jakarta. Keinginan itu berkaitan erat dengan semakin meningkatnya hubungan bilateral kedua negara. Presiden Nepal ingin belajar dari pengalaman Indonesia yang mampu mengembangkan ekonominya di saat negara-negara Eropa dan Amerika mengalami krisis. Nepal juga ingin meningkatkan kerjasama dalam penanganan bencana, pelestarian lingkungan, farmasi dan pariwisata.

Sementara itu di hari yang sama, saat Zet Mirzal bertemu dengan PM Babburam Bhattarai dibicarakan peluang investasi Indonesia dalam pembangunan Nepal dan perluasan kerjasama pariwisata. Untuk itu, akan segara direalisasikan “bilateral consultation” yang diikuti dengan pembuatan MOU kerjasama bilateral, Joint Commission dan "Air Agreement", khususnya direct flight dari Kathmandu ke Jakarta. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya