Berita

velix wanggai/ist

Velix Wanggai: Presiden Tidak Bisa Diharapkan Mengatasi Semua Masalah Bangsa

KAMIS, 19 JULI 2012 | 19:53 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Salah satu tugas besar pemerintah di era reformasi saat ini adalah menyebar keadilan di daerah-daerah.

Demikian disampaikan Staf khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Vernando Wanggai, sebelum peluncuran dua buku karyanya, "Pembangunan untuk Semua, Mengelola Pembangunan Regional Ala SBY" dan "Mengelola Sebuah Perubahan, Memahami Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Era SBY (2009-2014)".

Acara digelar di Toko Buku Gramedia Matraman Jakarta Pusat, Kamis petang ini (19/7). Dia mengatakan, buku "Pembangunan untuk Semua" menceritakan dan memotret perjalanan dan pemikiran SBY serta rumusan masalah dan kebijkan pembangunan juga respons yang berkembang di tengah masyarakat.


"Kami berharap buku ini memberikan sebuah optimisme semangat dan perubahan, dalam sistem saat ini presiden bukan lagi satu-satunya yang diharapkan mengatasi semua masalah," ucap dia.

Menurut dia, semua pelaku politik, NGO, perguruan tinggi juga punya peran serta dalam atasi problem yang dihadapi bangsa.

Sedangkan dalam buku "Mengelola sebuah Perubahan", Velix dan tim berperan sebagai penyaring Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2010-2014 terutama dalam aspek regional untuk memahami arah kebijakan era SBY.


"Pasca reformasi ini kita tak punya acuan pembangunan seperti di era Orde Baru dengan GBHN-nya. Di era Habibi ada Propenas. Sedangkan era Gus Dur dan Megawati kita punya RPJM," ucapnya.

RPJM itu begitu tebal sampai 1200 halaman dan isinya sangat beragam sehingga karena begitu tebalnya publik mengakses informasi itu relatif terbatas. Nah, buku tersebut akan mencoba mengatasi hambatan tersebut. [arp]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya