Berita

Edhie Baskoro Yudhoyono

Wawancara

WAWANCARA

Edhie Baskoro Yudhoyono: Kawasan Rumah Pangan Lestari Strategi Surplus Beras 2014

SELASA, 17 JULI 2012 | 08:46 WIB

RMOL. Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono barangkali sudah bosan bicara politik. Apalagi mengenai partainya yang belakangan ini sering disudutkan.

Kali ini, putra bungsu Presiden SBY itu berbicara persoalan riil na­sib rakyat, bangsa, dan negara. Yakni mengenai ketahanan pa­ngan nasional. Salah satu strate­gi­nya menerapkan kawasan ru­mah pangan lestari.

“Salah satu strategi untuk me­wujudkan ketahanan pangan na­sional adalah melalui inten­sifi­kasi untuk meningkatkan pro­duk­tivitas pangan,” kata Edhie Bas­koro Yudhoyono kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Selain itu, lanjut anggota Ko­misi I DPR tersebut, perlu di­kem­bangkan program kawasan ru­mah pangan lestari.

“Di Pacitan, pengembangan ka­wasan rumah pangan lestari telah terbukti berhasil. Ini dapat dijadikan model untuk tingkat nasional,” ucapnya.

Ibas, sapaan akrab Edhie Bas­koro Yudhoyono mengim­bau dinas-dinas di daerah bersama ja­jarannya agar proaktif mem­ban­tu petani mengakses berbagai skim pembiayaan.

Berikut kutipan selengkapnya:


Bisa disebutkan contohnya?

Seperti Program Usaha Agris­bisnis Pertanian (PUAP), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), Kredit Pengem­ba­ngan Energi Nabati dan Re­vi­talisasi Perkebunan (KPEN-R), serta program-program perta­nian yang secara berkelanjutan terus digalakkan pemerintah.

    

Apakah program-program itu bisa berjalan, sedangkan harga pupuk dan benih masih mahal?

Ketersediaan dan distribusi pupuk murah dan benih sangatlah penting. Mengenai ini, saya kira se­dang diimplementasikan peme­rintah pusat dan daerah. Untuk itu, saya berharap agar dengan ada­­­nya upaya-upaya ini, kaum pe­tani bisa semakin produktif.


Kenapa hingga kini Indone­sia masih impor beras?

Harus ada upaya konkrit dalam membangun pertanian kita agar semakin maju. Tentunya harus ada target dan strategi bersama un­tuk mencapai ke arah itu.

Terkait hal ini, saya mendorong sepenuhnya upaya pemerintah, Kementerian Pertanian, bersama masyarakat dan DPR untuk ber­sa­ma-sama mewujudkan swa­sembada beras dan komoditas per­tanian lainnya.


Bagaimana pandangan Anda terkait dengan kesejahteraan petani yang masih kurang?

Kalau kita bicara masalah pa­ngan, tentu berkaitan dengan ke­butuhan hidup. Makanya peme­rintah, baik di pusat maupun dae­rah, harus berkomitmen untuk me­ningkatkan produksi pangan ini menjadi prioritas.


Bukankah komitmen itu sudah ada dari dulu, tapi im­plementasinya masih kurang?

Ini adalah pekerjaan kita se­mua. Membutuhkan peran kita se­mua untuk benar-benar memi­kir­kan formula yang tepat, proses dan langkah-langkah strategis.


Apa Anda optimistis target surplus beras tercapai?       

Saya optimistis, target surplus beras sebesar 10 juta ton tahun 2014 mendatang dapat terealisasi dan kesejahteraan akan menjadi bagian dari masyarakat petani Indonesia.


Apa Anda optimistis target surplus beras tercapai?       

Saya optimistis, target surplus beras sebesar 10 juta ton tahun 2014 mendatang dapat terealisasi dan kesejahteraan akan menjadi bagian dari masyarakat petani Indonesia.


Apa ukuran keyakinan Anda?

Masih memungkinkan terca­pai. Sebab, panen masih akan te­rus berlangsung di berbagai daerah.

   

Bukankah anggaran untuk pertanian ini masih minim ?

Segala upaya baik program, aturan sampai anggaran pertanian menjadi satu kemasan yang harus diprioritaskan. Upaya konkrit seperti yang kita lakukan saat ini, turun langsung, berdiskusi dan menampung informasi dan ma­su­kan dari petani sangat penting.

   

Anda terjun langsung ke petani?

Ya. Saya belum lama ini terjun langsung ke petani Pacitan, Jawa Timur. Makanya saya sangat men­dukung upaya pemerintah Ka­bupaten Pacitan untuk menem­patkan bidang pertanian dalam skala prioritas pembangunan daerah.

   

Ketersediaan infrastruktur masih menjadi masalah bagi petani, apa solusinya?

Ketersediaan infrastruktur per­tanian harus terus dikembang­kan dan pemanfaatan potensi ung­gu­lan pertanian. Begitu juga dengan perkebunan harus diim­ple­men­tasikan secara berkelan­jutan.

Program-program pemerintah pusat yang pro petani harus dika­wal agar tepat sasaran dan lang­sung menyentuh langsung peta­ni-petani yang membutuhkan.


Apa yang Anda peroleh saat terjun ke petani itu?

Saya melihat kinerja Bapak Bu­pati Indartato cukup intens men­jemput program-program dari pusat. Di samping sering memberikan bantuan langsung bibit unggul, pupuk, pestisida, ban­­tuan alat dan mesin perta­nian, juga pendampingan secara lang­sung bagi para petani di Pacitan.

Saya juga optimistis, target lain­nya di bidang pertanian se­per­ti di­ver­sifikasi pangan, pe­ning­­­ka­tan daya saing pertanian dan eks­por dapat segera ter­wu­jud. Dan paling penting, terkait dengan pe­ning­ka­tan kesejah­te­ra­an untuk petani. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya