Berita

fauzi bowo/ist

Maarif: Quo Vadis APBD DKI, Fauzi Bowo Harus Cepat Ditangani

SENIN, 16 JULI 2012 | 18:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Basuki T. Purnama di putaran kedua berlatarbelakang penggunaan APBD di masa kepemimpinan Fauzi Bowo yang dinilai penuh kerancuan.

Demikian disampaikan politisi senior, Zaenal Maarif. Menurut eks anggota Partai Demokrat itu, APBD DKI tahun 2011 sebesar 26,079 triliun merupakan suatu anggaran yang fantastik bagi suatu provinsi yang luas cakupannya hanya 664,01 km2.

Dibandingkan Jawa Barat yang luasnya 53 kali atau Jateng yang 49 kali, dengan APBD tiga kali dibanding Jabar dan lebih dari empat kali dibanding Jateng, dan terlebìh dengan perhatian khusus dari pusat berupa APBN, tidak layak rakyat DKI masih compang-camping dalam pangan, kesehatan, dan pendidikan.


"Hampir pasti faktor utamanya adalah lemahnya kepemimpinan Foke (Fauzi). Selain itu, APBD DKI dikhawatirkan tidak dinikmati oleh rakyat banyak tetapi kemungkinan banyak dinikmati oleh organ-organ resmi yang berbentuk siluman," kata Zaenal kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (16/7).

Menurut eks Wakil Ketua DPR itu, untuk mengatasinya, wajar kalau dalam Pilgub DKI tanggal 20 September mendatang rakyat DKI memilih Jokowi-Ahok.

Selain itu diperlukan Keppres dari SBY yang memerintahkan lembaga auditor BPK dan lembaga pengawas lain untuk meneliti APBD DKI secara khusus karena memang DKI merupakan provinsi yang khusus dan semuanya perlu dilakukan secara khusus.

Mengenai laporan bekas Wagub DKI Prijanto soal dugaan korupsi APBD DKI, dia meminta KPK memberikan perhatian cepat dan khusus terhadap laporan itu.

"Tanpa ada penanganan yang cepat dan khusus terhadap kasus Foke, dikhawatirkan situasi DKI akan memburuk dengan kemungkinan adanya operasi-operasi tanpa bentuk yang berimplikasi rakyat DKI takut tidak memilih Foke," tandasnya.[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya