Andy Murray
Andy Murray
RMOL. Andy Murray tidak mau larut dalam duka, setelah gagal memenangi gelar Grand Slam Wimbledon 2012. Petenis asal Inggris Raya ini bertekad mengejar gelar yang juara Olimpiade.
Petenis nomor empat dunia ini dikalahkan maestro tenis RoÂger Federer di final WimbleÂdon hari Minggu (8/7), lalu. Bukan haÂnya Murray yang kecewa, hati maÂsyarakat Inggris juga hancur berÂkeping-keping atas kegagalan tersebut.
Maklum, sudah hampir 76 taÂhun petenis Inggris belum perÂnah merasakan gelar juara WimÂbledon setelah Fred Perry pada 1936.
Apalagi, itu merupakan kegaÂgaÂlan Murray untuk keempat kaliÂÂnya di final grand slam. Kini, MurÂray bertekad menggunakan rasa sakit di Wimbledon sebagai bara motivasi untuk balas denÂdam di Olimpiade London 2012.
“Saya telah bermain baik taÂhun ini. Jika saya bisa mengÂambil sisi positif dari hari MingÂgu kemarin, saya sangat percaya diri bisa berbuat sesuatu di OlimÂpiade, US Open, dan setelahÂnya,†kata Murray.
“Semoga saja kita akan meliÂhat hal tersebut ketika saya kemÂbali di Olimpiade. Hari Minggu kemarin memang menyakitkan, tapi prospek merebut medali emas sangat memacu saya,†tambah petenis asli Skotlandia ini.
Petenis berusia 25 tahun ini juÂga memuji pelatih barunya Ivan Lendl yang memberi kontriÂbusi besar, sehigga dirinya selalu maÂsuk putaran final di turnamen grand slam tertua tersebut.
“Kontribusi dari Ivan Lendl seÂjak menjadi pelatih saya pada JaÂnuari lalu sangat besar. Dia saÂngat membantu terutama bagaiÂmana menjaga untuk tetap teÂnang daÂlam tekanan tinggi. SeÂgaÂÂla seÂsuatunya sudah berjalan di jalur yang tepat,†tutur Murray.
Sementara itu, juara WimbleÂdon 2012, Serena Williams tidak perlu waktu lama untuk menghaÂbisi permainan petenis remaja Nicole Gibbs 6-2 dan 6-1 di turÂnamen WTA Stanford Klasik.
“Rasanya saya tidak percaya berÂmain di sini hari ini. Tapi, saÂya merasa segar dan tidak meraÂsa lelah. Saya yakin saya akan meÂrasa lebih enak setelah istiraÂhat sehari. Saya bangun jam dua malam dan beberapa jam kemuÂdian turun lapangan dan meÂnang,†katanya.
Selanjutnya, peraih 14 gelar grand slam ini akan bertemu deÂngan petenis unggulan keÂenam dari Afrika Selatan, Chanelle Scheepers, yang mengalahkan peÂtenis Portugal Michelle LarÂcher de Brito 6-3 dan 6-4.
Serena kembali ke Kalifornia SeÂnin, sekitar 48 jam setelah keÂmenangannya yang kelima di Wimbledon. Dia akan kembali ke Eropa minggu depan untuk berlatih di Paris sebelum terbang ke London mengikuti OlimpiaÂde, yang dimulai pada 27 Juli.
Petenis berusia 30 tahun dari Amerika itu, yang mengaku seÂdang dalam kondisi puncak daÂlam kaÂriernya, menyatakan gemÂbira bisa bertanding lawan Gibbs. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19
Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54