Tumpak Hatorangan Panggabean
Tumpak Hatorangan Panggabean
RMOL. Saweran pembangunan gedung KPK masih pro kontra meski aki mengumpulkan koin dan batu bata sudh dilakukan di sejumlah daerah.
Bagi bekas pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, tidak tepat maÂsyaÂrakat yang membangun gedung KPK tersebut.
“Anggaran untuk KPK kan sudah ada di APBN. Tidak tepat kaÂlau memungut uang dari rakÂyat,’’ kata Tumpak Hatorangan Panggabean kepada Rakyat MerÂdeka, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Pengumpulan koin dan batu bata itu sudah dilaksanakan, bagaimana tuh?
Mengenai pengumpulan koin-koin dan pengumpulan batu bata seÂcara spontanitas itu merupakan bentuk keprihatinan dan duÂkungÂan masyarakat terhadap KPK.
Ini hanya sekadar memberikan rasa malu kepada DPR. Sebab, maÂsyarakat setuju dengan gedung baru KPK. Tapi kenapa wakil-wakil rakyat itu tidak setuju.
Tapi ada juga yang menolak deÂngan alasan seharusnya pemÂÂÂbangunan Gedung KPK mengÂgunakan APBN?
Saya setuju dengan pendapat itu. Makanya, seharusnya DPR meÂnyetujui pembangunan tersebut.
Anggota DPR seharusnya priÂhatin melihat masyarakat mau meÂlakukan saweran. Tapi henÂdaknya hanya sebatas keprihaÂtinan, jangan sampai uang rakyat yang membangun gedung itu. Saya rasa, KPK tidak mau memÂbebani masyarakat.
Bagaimana pun gedung baru itu harus dibangun dengan APBN, bukan dari masyarakat. Sebab, KPK itu dibiayai APBN.
Apa permintaan gedung KPK itu sangat rasional?
Ya dong. Saya setuju agar KPK diÂberikan gedung baru karena yang sekarang ini sudah tidak biÂsa menampung karyawan lagi.
Bagaiman di era Anda meÂmimpin KPK?
Sebenarnya kebutuhan gedung baru itu sejak dulu, saat saya maÂsih di KPK. Tidak hanya gedung baru, tapi juga ruang tahanan.
Apa ketika itu sudah diÂminÂta agar dibangun gedung terÂsebut?
Sudah. Kami sudah meminta gedung baru kepada pemerintah, tapi selalu ditolak DPR. Karena DPR selalu berpandangan bahwa KPK itu hanya lembaga semenÂtara.
Itulah persoalan yang sebenarÂnya, sehingga sampai sekarang soal pembangunan gedung baru itu berlarut-larut seperti itu.
Apa rasional alasan seperti itu?
Saya rasa tidak rasional. Kalau alasan DPR bahwa KPK suatu saat dibubarkan, tapi kan geÂdungÂnya masih bisa dipakai pemerinÂtah. SaÂya selalu mengÂikuti beÂrita-beÂrita, semua alasan DPR tiÂdak maÂsuk akal dan selalu mengÂhanÂtam KPK.
Alasan seperti itu tidak tepat?
Ya. Alasan DPR tentunya tidak tepat kalau mengatakan KPK itu hanya lembaga ad hoc yang bisa dibubarkan. Tapi kan gedungnya itu tidak akan hilang. Masih bisa dimanfaatkan.
Kalau kondisi KPK seperti ini dibiarkan, tentu patut dipertanyaÂkan, apakah kita ini serius memÂbeÂÂÂÂrantas korupsi.
Bayangkan saja deh, saat saya menjadi pimpinan KPK, gedung KPK sudah tidak mampu meÂnampung karÂyaÂwan, sehingga meminta satu lanÂtai di gedung Kementerian BUMN. Sekarang ini ada seÂbaÂgian karÂyawan KPK yang ruaÂngannya di gedung KeÂmenteÂrian BUMN. Ini menunÂjukkan perlu gedung baru untuk menopang kerÂja KPK.
Untuk itu, seharusnya DPR menyetujui permintaan KPK, sehingga anggaran untuk geÂdung baru bisa segera dicairkan.
Ada apa dengan DPR ya?
Saya tidak tahu ada apa dengan DPR. Saya berpandangan, DPR menilai KPK sudah tidak perlu ada lagi. Mereka mengatakan bahÂwa KPK itu lembaga ad hoc yang suatu waktu bisa dibuÂbarÂkan. Padahal, tidak ada Undang-UnÂdang yang menyebutkan, kaÂpan KPK dibubarkan.
Apa kondisi seperti ini memÂpengaruhi kinerja KPK?
Kerja KPK sudah pasti akan tersendat karena tidak adanya ruang kerja yang memadai. Tapi saya berharap, KPK tetap beÂÂÂkerja seperti biasa. Jangan samÂÂpai gara-gara gedung baru belum dibaÂngun, kerja KPK mandek.
Pimpinan KPK hendaknya bisa mengatur itu supaya tidak menÂjadi terlalu menghambat kerÂjanya.
Maksudnya?
Dicarikan formula, bagaimana caranya agar kerja itu bisa lebih efektif. Saya tidak tahu caranya. Mungkin saja jam kerja diatur. Tetapi itu akan sulit.
Anda setuju jika disediakan gedung bekas tetapi kapasiÂtanya memadai?
Silakan saja kalau gedungnya ada. Kita nggak bicara gedung baÂru atau gedung lama. Tapi ruang untuk kerja sesuai yang cita-citaÂkan KPK. Saat saya masih di KPK, sudah ada gambar untuk merencanakan gedung yang betul-betul bagus. Tapi hingga kini tidak terwujud juga.
Sebenarnya sejak awal saya sudah menduga bahwa gedung KPK sekarang yang berada di daerah Kuningan itu tidak akan mampu menampung seluruh karyawan KPK. [Harian Rakyat Merdeka]
Kerja KPK sudah pasti akan tersendat karena tidak adanya ruang kerja yang memadai. Tapi saya berharap, KPK tetap beÂÂÂkerja seperti biasa. Jangan samÂÂpai gara-gara gedung baru belum dibaÂngun, kerja KPK mandek.
Pimpinan KPK hendaknya bisa mengatur itu supaya tidak menÂjadi terlalu menghambat kerÂjanya.
Maksudnya?
Dicarikan formula, bagaimana caranya agar kerja itu bisa lebih efektif. Saya tidak tahu caranya. Mungkin saja jam kerja diatur. Tetapi itu akan sulit.
Anda setuju jika disediakan gedung bekas tetapi kapasiÂtanya memadai?
Silakan saja kalau gedungnya ada. Kita nggak bicara gedung baÂru atau gedung lama. Tapi ruang untuk kerja sesuai yang cita-citaÂkan KPK. Saat saya masih di KPK, sudah ada gambar untuk merencanakan gedung yang betul-betul bagus. Tapi hingga kini tidak terwujud juga.
Sebenarnya sejak awal saya sudah menduga bahwa gedung KPK sekarang yang berada di daerah Kuningan itu tidak akan mampu menampung seluruh karyawan KPK. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59