Berita

arbi sanit/ist

Ical yang Kepagian Akan Derita Banyak Kerugian

SABTU, 30 JUNI 2012 | 12:46 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Aburizal Bakrie terkesan terburu-buru menyatakan kesediaannya menjadi calon presiden tunggal dari Partai Golkar untuk 2014. Di samping Pilpres masih dua tahun lagi, ada beberapa kerugian yang akan dialami Ical dan partainya.

"Saya tidak tahu apa alasan Golkar terburu-buru memajukan calon, padahal masih dua tahun lagi. Dan Golkar tidak melaksanakan konvensi yang jika dilakukan memakan waktu setahun lebih. Ini terlalu pagi," ujar pengamat politik senior, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Sabtu siang, 30/6).

Ada beberapa kerugian yang akan diderita Ical bersama pasukannya. Karena pencalonan itu "kepagian", maka lawan-lawan potensialnya belum dapat diketahui.


"Belum ketahuan siapa lawannya yang potensial dan sungguh-sungguh untuk dihadapi. Dia (Ical) kayak mau menang sendiri, dan itu mengibuli dia sendiri. Dia belum perhitungkan kekuatan lawan dan strategi lawan tapi sudah buru-buru maju," kata pengamat berkuncir itu.

Arbi mengamati, saat ini saja Golkar dan Ical sudah terlihat dikerubuti lawan-lawan politiknya dari dalam partai sendiri maupun luar partainya.

Sekarang saja sudah mulai dikerubuti baik dari luar maupun dari dalam. Sebelum calon-calon lain membuka diri untuk jadi sasaran sikap publik, maka Bakrie menyiapkan diri jadi sasaran," ungkap Arbi.

Dia menilai, ada kepentingan sekelompok orang sekitar Ical dan menjadi "tukang kipas", sama seperti yang terjadi pada Jusuf Kalla jelang Pilpres 2009.

"Tapi keduanya suka didorong dan menikmati dorongan itu. Malah mereka anggap itu dorongan publik," kata dia heran. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya