Berita

ilustrasi

Irwandi Yusuf Tunjuk Partai Aceh yang Bertanggungjawab

KAMIS, 28 JUNI 2012 | 18:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menerangkan urutan peristiwa pemukulan terhadap dirinya oleh orang tak dikenal, usai menghadiri pelantikan Gubernur Aceh yang baru terpilih, di Gedung DPRD Aceh pada awal pekan ini.

"Selama acara, hinaan sudah terdengar dari anggota Partai Aceh ketika nama saya disebut-sebut oleh Menteri Dalam Negeri," terangnya dalam penjelasan tertulis kepada wartawan, beberapa saat lalu (Kamis, 28/6).

Setelah acara itu, dia keluar gedung dan menyalami orang banyak, yang sebagian besar terdiri dari anggota Partai Aceh. Namun niat baiknya itu disambut dengan teriakan yang lebih kasar, dengan menyebutnya sebagai pengkhianat.


Tiba-tiba, dia dikelilingi dan diserang oleh sekelompok pendukung Partai Aceh, beberapa mengenakan seragam keamanan Partai Aceh. Dia terkena pukul di wajah dan kepala selama beberapa menit. Tak terlalu lama, petugas keamanan yang telah ditunjuk untuk menjaganya bertindak cepat untuk melindungi dan membawanya ke mobil polisi.

"Bahkan ketika mereka membawa saya ke unit darurat rumah sakit Zainal Abidin, kami dikejar oleh anggota Partai Aceh yang marah," ujar dia.

Dia mengungkapkan, di waktu menjelang pelantikan, aparat intelijen telah secara khusus meminta Muzakir Manaf menjamin keselamatannya kalau bersedia menghadiri acara pelantikan. Saat itu, Muzakir Manaf berani menjamin. Bahkan, Muzakir bersedia bertanggungjawab penuh sebagai pimpinan Partai Aceh.

Kejadian pemukulan itu, lanjut Irwandi Yusuf, adalah akibat langsung dari taktik politik yang digunakan oleh Partai Aceh selama periode pemilu, ketika pemimpinnya menyebut Irwandi pengkhianat. Bahkan setelah memenangkan pemilu, tuduhan itu tidak ditarik, dan telah menyebabkan persepsi salah bahwa dirinya telah mengkhianati GAM.

Yang juga dia sesali, proses pemilu sendiri dirusak oleh banyak insiden kekerasan dan intimidasi, bukan hanya terhadap dirinya, tetapi juga kandidat non Partai Aceh. Beberapa insiden kekerasan, termasuk dua upaya pembunuhan terhadapnya, telah diselidiki oleh Pasukan Khusus Anti Teror (Densus 88), dan diketahui pelakunya adalah anggota Partai Aceh.

"Demi perdamaian di Aceh, saya mendorong Partai Aceh untuk mengambil tindakan segera terhadap mereka yang bertanggungjawab, untuk menegakkan supremasi hukum, dan untuk secara serius berkomitmen untuk perdamaian seperti yang mereka klaim," tandas dia. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya