Berita

M Romahurmuziy

Wawancara

WAWANCARA

M Romahurmuziy: Tudingan SBY Bukan Ke PPP, Buat Apa Kami Tersinggung

MINGGU, 17 JUNI 2012 | 08:55 WIB

RMOL.Tudingan Presiden SBY bukan diarahkan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait banyak parpol lain lebih korup dari Partai Demokrat.

“Buat apa kami tersinggung kalau tudingan itu bukan ke PPP,’’ kata Sekjen PPP M Roma­hur­muziy kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, dalam acara silaturrahmi pendiri dan deklara­tor Partai Demokrat, Rabu (13/6), SBY membeberkan data-data un­tuk menguatkan pernyataannya bahwa banyak partai lain yang le­bih korup dari partainya. â€Saya be­ri contoh. Di DPRD Provinsi, da­lam jangka 2004 hingga tahun ini, 2012, korupsi yang dilakukan ok­num Demokrat 3,9 persen atau peringkat 5 dari seluruh partai. Ma­sih ada 4 partai lain di atas ki­ta. Masing-masing  ada 34,6 per­sen, 24,6 persen, 9,2 persen dan 5,32 persen. Total 75 persen,” ka­ta SBY.

Sedangan untuk DPRD Kabu­paten/Kota pada periode yang sama Demokrat menempati pe­ringkat tiga dengan 11,5 persen, ter­­kait kader partai yang terlibat kasus korupsi. Di atasnya, te­rang SBY, masih ada dua par­pol, masing-masing 27 persen, dan 14,4 persen.

“Untuk tingkat menteri, DPR, gu­bernur, dan wali kota/bupati, oknum PD juga menempati po­sisi tiga. Di bawah dua parpol. Di ­atasnya masih ada dua parpol dengan angka 33,7 persen, dan 16,6 persen,” papar SBY

 M Romahurmuziy selanjutnya mengatakan, seharusnya SBY tidak perlu membanding-ban­ding­kan dengan parpol lain.

’’Di dalam fatsun berpolitik, antar parpol tidak pernah saling menilai. Yang ada saling berlom­ba,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Dalam pandangan Anda, kenapa SBY berbicara seperti itu?

Saya memahami pernyataan Pak SBY itu sebagai refleksi ke­pemimpinan beliau terhadap Partai Demokrat yang kadernya ada tersangkut kasus korupsi.  

Kenapa Anda yakin tu­dingan SBY bukan ke PPP?

Korupsi itu terjadi ketika ada akses primer terhadap sumber-sumber kekuasaan. Kader PPP yang menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah dan DPRD kan hanya sedikit. Saya kira yang beliau sampaikan, bisa dipastikan bukan pada PPP.

Apa ukuran perbandingan itu?

Saya tidak tahu. Yang pasti bu­­kan pada PPP. Apa yang di­sam­paikan SBY itu mengacu pa­­da ka­sus-kasus korupsi yang su­­dah ber­kekuatan hukum te­tap yang menimpa kader-kader par­tai lain.

Karena mau tidak mau, korupsi ini tidak mengenal agama, partai politik, tua muda, dan laki-laki atau perempuan. Korupsi bisa me­­nimpa ke siapa saja.

Tapi seharusnya SBY tidak per­lu ngomong seperti itu. Sebab, itu persoalan intern, sehingga  tidak perlu diutarakan ke publik.

Tapi publik kan sudah tahu ada kader Partai Demokrat tersangkut kasus korupsi?

Walaupun begitu. Sebagai ke­­pala negara dan sebagai ke­tua de­wan pembina Partai De­mo­krat, ti­dak ada nilai lebih­nya mengata­kan itu kepada publik.

Sebab,  ketika penyataan itu ke­luar ke ranah publik, kan bisa ber­beda maknanya. [Harian Rakyat Merdeka]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya