Berita

Said Aqil Siradj

Wawancara

WAWANCARA

Said Aqil Siradj: Pertemuan Dengan Presiden Nggak Bicara Politik...

KAMIS, 31 MEI 2012 | 09:15 WIB

RMOL. Presiden SBY berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bisa membantu pemerintah untuk mencegah  aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama.

“Itu antara lain inti pertemuan jajaran PBNU dengan Bapak Pre­si­den, di Istana Jakarta, Selasa (29/5),” kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

“Kami diminta Bapak Presiden untuk mendorong  dilakukan dialog bersama untuk menye­le­saikan kesalahpahaman ter­se­but,” tambahnya.


Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa hanya PBNU yang diminta menyelesaikan masa­lah itu?

Saya juga tidak tahu kenapa ha­nya NU saja yang diundang. Yang pasti pertemuan itu nggak  ada membicarakan politik apa pun. Itu hanya silaturahim atau rekon­siliasi.


Masukan apa yang Anda be­rikan kepada SBY?

Saya sebagai Ketum PBNU, ten­­tunya bertanggung jawab dari pi­hak NU. Saya menjamin NU ti­dak menggunakan kekerasan.


Kenapa di Indonesia masih terjadi keributan soal pem­ba­ngunan tempat ibadah?

Itu terjadi karena kita belum ma­tang. Masih ada sekat-sekat. Indonesia ini milik kita bersama. Tidak ada aku, tidak ada kamu, semuanya sama. Indonesia harus mencontoh Yordania.


Memang kenapa perlu men­contoh Yordania?

Di sana hubungan  antar umat beragama saling menghormati. Misalnya ketika bulan puasa pada saat waktu maghrib atau buka pua­sa, beberapa gereja  menyem­bu­nyikan lonceng sebagai tanda magh­rib atau buka puasa. Saling meng­hormati. Saya rasa Indo­ne­sia pun bisa seperti itu. Hilangkan sekat-sekat itu. 


Kekerasan yang meng­atas­namakan agama sering terjadi, apa yang salah?

Kekerasan yang meng­atas­na­makan agama suatu tindakan tidak benar. Saya rasa, agama ma­na pun tidak mentolerir keke­ras­an, apalagi Islam.

Semuanya harus bisa mem­ba­ngun negara yang bermartabat kemanusiaan, bukan merusak. Apalagi membinasakan dan mem­­bunuh.


Kekerasan yang meng­atas­namakan agama sering terjadi, apa yang salah?

Kekerasan yang meng­atas­na­makan agama suatu tindakan tidak benar. Saya rasa, agama ma­na pun tidak mentolerir keke­ras­an, apalagi Islam.

Semuanya harus bisa mem­ba­ngun negara yang bermartabat kemanusiaan, bukan merusak. Apalagi membinasakan dan mem­­bunuh.


Bagaimana caranya?

Harus dideklarasikan atau ada­nya pertemuan elite-elite agama untuk  memberikan masukan agar masalah ini bisa dise­lesaikan.


Di mana peran NU seperti ha­rapan Presiden?

Untuk menyelesaikan kesalah­pa­haman tersebut, NU men­do­rong untuk dilakukan dialog ber­sa­ma. Semua pihak meng­e­sam­pingkan kepentingan kelom­pok­nya agar masalah seperti ini bisa diselesaikan dengan baik.


Bagaimana pandangan Anda soal adanya kelompok ma­sya­rakat melakukan kekerasan?

Pemerintah harus tegas. Ukur­annya, Ormas yang keber­ada­annya memperkuat persatuan harus didukung. Tapi Ormas yang me­rongrong, merusak, dan me­lakukan kekerasan, perlu dihi­langkan. Ini semua  demi kita bersama.


Bagaimana dengan Keru­kun­an antar umat Islam di Indo­nesia?

Justru kerukunan antar umat Islam di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. Peran serta civil society yang baik, men­jadi­kan kerukunan antar umat ber­agama dan umat Islam terlaksana. Buk­tinya, Presiden meng­apre­siasi di­kukuhkannya Forum Per­sahabatan Ormas Islam di PBNU. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya