Berita

saleh daulay/ist

Pemuda Muhammadiyah Minta Penelitian Situs Kuno Dihentikan

JUMAT, 25 MEI 2012 | 08:36 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Aktivitas yang dilakukan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana dinilai tidak berguna. Aktivitas tersebut diduga hanya menghamburkan uang negara. Sementara hasil yang didapatkan sampai hari ini tidak jelas.

"Saya melihat pekerjaan itu tidak bermanfaat. Sampai sekarang, temuan mereka tak satu pun yang dapat dibanggakan. Lihat saja, bencana alam masih tetap saja ada. Gempa, ancaman tsunami, banjir, dan lain-lain masih saja ada," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Jumat pagi, 25/5).

"Apakah dengan kegiatan itu bisa mengurangi ancaman bencana? Sepertinya tidak sama sekali," sambungnya.

Saleh khawatir, Andi Arief kelihatannya telah gagal menafsirkan tugas dan fungsi SKP BSB. Menurut pemahaman umum, tugas SKP BSB lebih diprioritaskan pada bantuan penanganan terhadap korban bencana alam. Bukan malah melakukan penelitian situs purbakala.

"Penelitian purbakala sebaiknya diserahkan pada ahli-ahli arkeologi saja. Itu murni riset ilmiah. Presiden tidak perlu membuat tim khusus mengenai masalah itu. Kan sudah ada LIPI, Menristek, dan ratusan perguruan tinggi," masih katanya.

Sebaiknya, lanjut Saleh, uang yang dihamburkan untuk meneliti situs purbakala itu dapat dipergunakan sebagai bantuan sosial bagi korban bencana alam. Apalagi, sampai saat ini masih banyak korban bencana alam yang belum tersentuh. Masih banyak rumah, sekolah, rumah ibadah, dan sarana-sarana sosial lain yang perlu direhabilitasi. Itu jauh lebih penting dari hanya sekedar meneliti batu, gunung, dan situs-situs prasejarah lainnya.

"Sudah semestinya kegiatan itu dihentikan. Kegiatan itu boleh dikerjakan kembali bila semua korban bencana sudah dapat diatasi. Jangan sampai bantuan sosial dan bencana dialihkan pada sesuatu yang sifatnya sangat sekunder, dan cenderung tidak bermanfaat untuk saat ini," demikian Saleh mengakhiri. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya