Berita

andi arief/ist

PIRAMIDA GUNUNG PADANG

Inilah Penjelasan Andi Arief tentang Operasi Tim Transisi

KAMIS, 24 MEI 2012 | 18:14 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Situs megalitikum Gunung Padang seluas 4,5 hektar di Cianjur, Jawa Barat, belum akan dieskavasi, dibor dan sebagainya sebelum tim terpadu yang terdiri dari sejumlah ahli lintas disiplin ilmu yang direkomendasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbentuk.

"Kita semua menunggu tim terpadu Kemendikbud yang sedang dalam tahap pembentukan, dan juga menunggu tim terpadu riset mandiri menyempurnakan kajian sehingga semua diharapkan berjalan dengan apa yang diharapkan," demikian disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Andi Arief, Kamis sore (24/5) kepada Rakyat Merdeka Online.

Pernyataan Andi Arief ini disampaikan sebagai penjelasan tambahan mengenai penilitian yang sedang dilakukan di Gunung Padang. Sejak tahun lalu, Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor SKP BSB meneliti Gunung Padang dan menemukan dugaan keterkaitan antara situs megalitikum di dekat patahan Cimandiri itu dengan fenomena bencana alam.

Hasil riset Tim Bencana Katastropik Purba telah dipaparkan di sembilan forum seminar dan disambut baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian merekomendasikan pembentukan tim terpadu.

"Inisiatif para periset kebumian yang meneliti Gunung Padang secara independen selama ini menginspirasi satu pendekatan baru dalam dunia arkeologi dan keilmuan yang lain," ujarnya lagi.

Sambil menunggu tim terpadu Kemendikbud terbentuk sambung Andi Arief, periset kebumian merasa perlu menyempurnakan riset yang selama ini mereka lakukan dengan menggandeng peneliti indpenden dari unsur arkeologi, arsitektur, astronomi dan seterusnya. Inilah yang di lapangan disebut sebagai "tim terpadu riset mandiri".

"Diharapkan tim terpadu riset mandiri ini menjadi tim transisi sampai terbentuknya tim terpadu Kemendikbud. Jadi sifat tim ini tidak permanen," sambung Andi Arief lagi.

Dengan demikian, masih katanya, berita yang menyebutkan bahwa "tim terpadu riset mandiri" akan mengeskavasi, mengebor, bahkan membongkar situs itu sama sekali tidak benar. Walaupun sudah mengantongi izin dari Balai Arkeologi dan Direktorat Cagar Budaya, riset tidak mungkin dilakukan di luar batas atau aturan main yang telah digariskan dalam surat izin yang dikantongi.

Tim ini memang merencanakan eskavasi lokal, tetapi akan dilakukan di luar situs. Hanya survei geolistrik dan georadar saja yang dilakukan di areal situs. Itu pun sifatnya hanya untuk mengkonfirmasi kembali akurasi peralatan.

Juga dijelaskan Andi Arief bahwa tim terpadu riset mandiri selalu mengindahkan dan melibatkan masyarakat sekitar Gunung Padang termasuk juru pelihara situs Gunung Padang.

Pelibatan masyarakat, tokoh-tokoh Cianjur dan Jawa Barat penting dan memang harus dilakukan. Diharapkan tim terpadu Kemendikbud yang segera terbentuk melibatkan seluruh elemen karena tim itu yang sifatnya permanen. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya