Berita

Sapta Nirwandar

Wawancara

WAWANCARA

Sapta Nirwandar: Komodo Sudah Terkenal Tanpa Seven Wonders

MINGGU, 20 MEI 2012 | 08:38 WIB

RMOL.Setelah menunggu lebih lima bulan, akhirnya Taman Nasional Komodo yang terletak di Pulau Komodo, resmi ditetapkan sebagai New 7 Wonders of Nature atau yang lebih dikenal dengan 7 keajaiban dunia.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwan­dar mengatakan, masuknya Ko­modo di NW7 sebagai hal yang biasa. Tidak akan berpenga­ruh ba­nyak di dunia pariwisata inter­nasional.

“Buat kami sih biasa-biasa saja. Sebab, komodo memang su­dah terkenal,’’ kata Sapta Nir­wan­dar kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (18/5).

Berikut  kutipan selengkapnya:

Kenapa Anda bilang begitu?

Lembaganya nggak begitu je­las. Apalagi seharusnya sudah diumumkan tahun lalu. Tapi terus diulur-ulur.

Sebelumnya juga mereka ha­nya mengumumkan juara semen­tara dan terus ditunda-tunda pengumuman finalnya. Gimana gitu ya kalau sudah diulur-ulur begitu.

Bukankah Indonesia sudah menarik keanggotaannya di seven wonders?

Kalau pemerintah sih sudah, karena Komodo itu kan sudah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) seba­gai warisan dunia. Menurut saya sih sudah popular, tinggal di tambah-tambah.

Kita banyak ikut ajang-ajang internasional. Tapi yang paling bergengsi itu UNESCO karena itu kan lembaga PBB.

Apa saja warisan budaya In­donesia yang diakui UNESCO?

Seperti wayang sudah dimasu­kin. Kemudian angklung, keris, komodo, larindu di Sulawesi. Su­dah banyaklah,  sekitar 20 daftar warisan budaya kita yang masuk UNESCO.

Komodo masuk seven won­ders, kurang istimewa ya?

Buat kami sih biasa-biasa saja. Sebab, itu kan sudah kita pre­dik­sikan. Sebab, komodo memang sudah terkenal.

Menurut Anda apakah mam­pu mendongkrak pariwisata dan menyedot lebih banyak tu­ris asing di Komodo?

Menurut saya Komodo sudah popular, dan seven wonders juga beritanya terbatas. Menurut saya, tidak punya dampak terlalu besar di dunia internasional.

Diumumkannya kan juga bu­kan dalam sesuatu acara yang besar kan. Itu kan sudah lama. Harusnya November  2011. Tapi baru keluar sekarang. Sudah telat enam bulan.

O ya, apa strategi untuk me­nyedot lebih banyak turis asing ke Indonesia?

Sudah banyak kita lakukan. Mi­salnya, kita promosi dari da­lam dan luar negeri. Kita ikut pasar wisata di berbagai tempat. Kita juga promosi melalui me­dia internasional. Banyak juga ajang promosi pariwisata yang dise­lenggarakan masya­rakat.

Apakah hasilnya sudah keli­hatan?

Ada peningkatan setiap tahun. Kuartal ini naik sekitar 11 persen, dari Januari, Februari, Maret. Ta­hun ini dengan tahun lalu beda­nya 11 persen.

Daerah mana yang paling ba­nyak  menarik pariwisata?

Bali dan Yogyakarta masih menyumbang pariwisata terbesar. Sekarang disusul Lombok.

Di daerah lain banyak potensi wisata, kenapa belum terdong­krak?

Sumatera Barat dan Aceh me­mang mulai menggeliat. Ke­mu­dian disusul Bangka Beli­tung, NTB, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, dan Ternate. Daerah ini sudash lumayan ba­nyak menyedot tu­ris asing. [Harian Rakyat Merdeka]

 


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya