Ahmad Yani
Ahmad Yani
RMOL. Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani mengakui memiliki senjata api. Tapi itu digunakan untuk olahraga menembak.
“Senjata api bukan untuk gagah-gagahan atau sok-sokan. Itu dibutuhkan untuk olahraga menembak,’’ kata Ahmad Yani keÂpada Rakyat Merdeka, keÂmarin.
Menurut politisi PPP itu, meÂmiÂliki senjata api secara legal adaÂlah hak warga negara. Tidak bisa dilarang.
Berikut kutipan selengÂkapÂnya;
Ada yang meminta agar senÂjata api diserahkan ke polisi, tangÂgapan Anda?
Biarin saja. Itu haknya mereka untuk berpendapat. Tapi orang itu tidak dapat menghalangi untuk memiliki senjata api. Sebab, itu diperoleh sesuai syarat dan prosedur.
Anda tidak mau mengemÂbaliÂÂkan ke polisi?
Saya menghormati yang memÂberi saran. Tapi masa memiliki senpi sesuai ketentuan perundaÂngan mau dipaksa untuk meÂngemÂbalikan. Apalagi senjata api itu digunakan untuk olahraga menembak.
Tapi anggota DPR dianggap tidak layak memiliki senjata api?
Itu pendapat mereka. Silakan berpendapat. Yang penting apaÂkah senjata api itu didapatkan secara legal atau tidak legal.
Sebab, senjata api itu ada yang digunakan untuk olehraga meÂnembak. Bahkan ada yang memÂpunyai senjata api jauh sebelum menjadi anggota DPR.
Kenapa anggota DPR meÂmerÂluÂÂkan senpi?
Mungkin ada anggota DPR yang sangat membutuhkan kaÂrena dapil (daerah pemilihanÂnya)-nya jauh. Dapilnya agak rawan, itu kan untuk perlinÂduÂngan juga.
Pimpinan DPR menilai angÂgota DPR tidak memerlukan senjata, tanggapannya?
Mereka kan enak karena sudah ada pengawalan yang sudah meÂmegang senjata. Tidak perlu lagi memegang senjata.
Sebagai wakil rakyat bukanÂkah harus memberikan contoh untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan?
Itu bukan masalah contoh. ConÂtoh itu bukan dengan menyeÂrahkan senjata. Tapi bagaimana berbuat banyak untuk kepentiÂngan rakyat. Karena perbuatan menggunakan senjata api secara legal bukan kegiatan yang salah.
Keliru kalau seolah-olah yang menggunakan senjata api diÂanggap perbuatan terlarang dan tercela. Itu kan salah, cara panÂdang itu yang keliru.
Yang paling penting itu bagi anggota DPR, bagaimana memÂperjuangkan kepentingan-keÂpentingan rakyat.
Dengan memiliki senjata api, bukankah ini sok-sokan seperti koboi?
Nggak ada yang punya senjata menjadi sok-sokan. Siapa yang bilang sok-sokan, kan nggak ada anggota DPR yang tertangkap sok-sokan seperti itu. Itu keÂsimÂpulan yang keliru.
Bukankah ada yang bersikap sok-sokan dengan senjata yang dimilikinya?
Ini jangan dicampuradukkan. Jangan mencampuradukan kasus kriminalitas dengan senjata api yang memiliki izin.
Kalau ada orang yang punya senjata api legal tetapi digunakan secara sewenang-wenang, itu bisa izinnya dicabut. Kalau ada tindakan pidana, ya diusut.
Mereka kan enak karena sudah ada pengawalan yang sudah meÂmegang senjata. Tidak perlu lagi memegang senjata.
Sebagai wakil rakyat bukanÂkah harus memberikan contoh untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan?
Itu bukan masalah contoh. ConÂtoh itu bukan dengan menyeÂrahkan senjata. Tapi bagaimana berbuat banyak untuk kepentiÂngan rakyat. Karena perbuatan menggunakan senjata api secara legal bukan kegiatan yang salah.
Keliru kalau seolah-olah yang menggunakan senjata api diÂanggap perbuatan terlarang dan tercela. Itu kan salah, cara panÂdang itu yang keliru.
Yang paling penting itu bagi anggota DPR, bagaimana memÂperjuangkan kepentingan-keÂpentingan rakyat.
Dengan memiliki senjata api, bukankah ini sok-sokan seperti koboi?
Nggak ada yang punya senjata menjadi sok-sokan. Siapa yang bilang sok-sokan, kan nggak ada anggota DPR yang tertangkap sok-sokan seperti itu. Itu keÂsimÂpulan yang keliru.
Bukankah ada yang bersikap sok-sokan dengan senjata yang dimilikinya?
Ini jangan dicampuradukkan. Jangan mencampuradukan kasus kriminalitas dengan senjata api yang memiliki izin.
Kalau ada orang yang punya senjata api legal tetapi digunakan secara sewenang-wenang, itu bisa izinnya dicabut. Kalau ada tindakan pidana, ya diusut.
Apa tidak khawatir disalahÂgunakan?
Anggota DPR kan tidak mungÂkin menyalahgunakan. Senjata itu digunakan untuk memperÂtaÂhanÂkan diri atau untuk olahraga.
Coba kasih bukti satu saja bahwa anggota DPR menyalahÂgunakan. Kalau nggak ada, jaÂngan dianggap menyalahgunakan dong.
Masa kita olahraga nggak boÂleh. Kan nggak bisa olahraga meÂnembak dengan senjata air.
Apa perlu dilakukan evaÂluasi?
Memang setiap enam bulan seÂkali dilakukan evaluasi. KeÂmuÂdian dilakukan seleksi yang ketat.
Sebenarnya lebih berbahaya itu adalah senjata api yang dimiliki secara tidak legal. Itu yang harus ditertibkan. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47