Berita

Ancaman Gempa Besar Semakin Terendus

JUMAT, 04 MEI 2012 | 18:40 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Hasil penelitian yang dilakukan Komunitas Pemerhati Seismik Indonesia (KPSI) memperlihatkan potensi gempa besar, megathrust, atau mega-gempa dalam waktu dekat. Setidaknya dalam enam bulan yang akan datang.

Hasil penelitian ini disampaikan KPSI saat berkunjung ke kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB), Andi Arief di Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jumat siang tadi (4/5 ).

Dalam presentasinya, Edie Nugroho dan Hendra Cipta dari KPSI mengungkapkan bahwa selama ini anggota KPSI telah  mempublikasikan aktifitas seismik di wilayah Indonesia terutama yang mengalami “kenaikan” sebagai salah satu bentuk peringatan dini atau early warning di wilayah potensi  gempa.

KPSI juga menyebarluaskan juga kejadian kegempaan baik di Indonesia maupun di dunia dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui social media dan jejaring telekomunikasi lainya. Selain itu KPSI juga melakukan inisiatif mengajak masyarakat mempersiapkan sumber daya secara mandiri dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat agar dapat segera merespon kejadian bencana.

Kepada Andi Arief, KPSI memberikan bahan tertulis hasil kajian yang mereka lakukan meliputi pola kegempaan secara global dan yang akan terjadi di wilayah Indonesia.

"Informasi yang disajikan bukan berbentuk kabar untuk mempertakut. Namun lebih mengarah pada kesiapsiagaan masyarakat," ujar Edie. 

KPSI juga mengharapkan agar Andi Arief dapat mendorong dan memotivasi berbagai komunitas kebencanaan dan organisasi masyarakat, agar meningkatkan pemahaman kebencanaan serta kembali mensosialisasikannya ke masyarakat luas.

Beberapa kajian yang diserahkan KPSI antara lain Analisa Kegempaan Sumatera karya Nuskan Syarif, Analisa Magnetometer karya Hendra Cipta, Analisis Gempa Bumi Siberut karya Iwan Rakelta dan Spot Awan Elektromagnet yang ditulis Dedi Roshadi.

Andi Arief yang didampingi para ahli, antara lain DR. Budiarto Ontowirjo dan DR. Basroni Kiran, menyambut positif serta mengapresiasi apa yang telah di lakukan KPSI.

“Saya terharu dengan dedikasi rekan-rekan dari KPSI yang telah melakukan kajian, sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi gempa bumi, sampai menciptakan alat pemantau gempa secara independen.” uajr Andi.

Dalam pertemuan itu juga, dilakukan demonstrasi alat sensor seismic portable yang dibuat secara mandiri oleh Yudi Hernawan Anggrianto dari KPSI, seorang mahasiswa dari Jogja.

Menurut Yudi, alat sensor seismik ini tercipta dikarenakan keprihatinan terhadap keadaan pada tahun 2010 di saat Gunung Merapi Yogyakarta bergejolak. Alat portable ini telah diujicoba di beberapa tempat dan sampai saat ini masih terpasang di beberapa titik pemantauan. Dalam pertemuan antara Andi Arief dan KPSI tersebut juga di resmikan nama alat tersebut dengan nama: Waspada Meter.

Di akhir pertemuan, KPSI mengingatkan Andi Arief sesuai dengan hasil kajian mereka bahwa dalam 6 bulan kedepan Indonesia memiliki potensi mengalami kejadian megathrust di beberapa wilayah. Terhadap peringatan tersebut DR. Budiarto Ontowirjo menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mendapatkan laporan serupa dari para ahli kebencanaan.

“Untuk itu yang paling penting adalah, mengajak masyarakat untuk terus melakukan Mitigasi secara lebih proporsional dan profesional," demikian Andi. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya