Berita

ilustrasi

Indonesia Terpilih Jadi Presiden Konferensi Kawasan Bebas Senjata Nuklir

MINGGU, 29 APRIL 2012 | 14:13 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Secara aklamasi Indonesia terpilih sebagai Presiden Konferensi Ketiga Kawasan-Kawasan Bebas Senjata Nuklir (KBSN) yang akan berlangsung pada tahun 2015. Indonesia terpilih dalamPertemuan Persiapan Pertama bagiKBSN 2015 yang berlangsung di Markas Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria, hari Jumat lalu (27/4).

Counsellor Politik Kedutaan Besar/Perwakilan Tetap RI di Wina, Austria, Lalu M. Iqbal, melaporkan hasil pertemuan itu dalam rilis yang diterima redaksi beberapa saat lalu (Minggu, 29/4).

Dalam statement atas nama Delegasi Indonesia, Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Aris Munandar, menyampaikan bahwa kesediaan Indonesia menjadi Presiden Konferensi Ketiga tersebut merupakan cerminan pandangan Indonesia terhadap pentingnya peran kawasan-kawasan bebas senjata nuklir ikut mendorong kemajuan agenda nonproliferasi dan perlucutan senajta nuklir global, khususnya di tengah minimnya kemajuan substantif yang telah dicapai dalam agenda perlucutan senajata nuklir sejauh ini.

’’Indonesia menerima dengan tangan terbuka penetapan kami sebagai presiden periode berikutnya. Ini bisa semakin membuat profil dan leadership Indonesia dalam masalah perlucutan senjata nuklir semakin kuat di mata dunia,” ungkap Aris Munandar.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh wakil-wakil dari lima kawasan bebas senajata nuklir, yakni Asia Tenggara (SEANWFZ), Pasifik Selatan (Traktat Rarotonga), Amerika Selatan dan Karibia (Traktat Tlatelolco), Afrika (Traktat Pelindaba), Asia Tengah (Traktat Semipalatinks) serta Mongolia.

Pertemuan juga dihadiri wakil dari negara-negara pemilik senjata nuklir, yakni Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Perancis, serta wakil dari PBB, IAEA dan organisasi internasional terkait lainnya.

Lalu M. Iqbal mengatakan, kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia ini adalah cermin dari pengakuan dunia internasional terhadap kepemimpinan Indonesia dalam isu nonproliferasi dan perlucutan senjata nuklir global. Juga karena Indonesia telah menjadi Koordinator Kelompok Kerja Gerakan Non-Blok untuk masalah perlucutan senjata  lebih dari dua dekade terakhir.

Indonesia pun memperkuat kepemimpinannya dengan meratifikasi Konvensi Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Senjata Nuklir (CTBT) pada awal tahun 2012 dan memfasilitasi konsensus antara negara-negara ASEAN dengan negara-negara pemilik senjata nuklir terkait dengan Protokol Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara, yang akan memudahkan bagi negara-enagara pemilik senjata nuklir untuk meratifikasi protokol tersebut.

Duta Besar Mongolia, Enkhsaikhan Jargalsaikhan, yang menjadi ketua pada Pertemuan Persiapan Pertama Konferensi KBSN tersebut menyambut positif kesediaan Indonesia menjadi Presiden Konferensi KBSN periode berikutnya, yakni 2015-2020. Dia berharap kepemimpinan Indonesia di periode berikutnya dapat terus meningkatkan kerjasama antaranggota KBSN.

’’Saya berterima kasih atas respons Indonesia, dan mendukung penuh kesediaannya. Saya yakin kepemimpinan Indonesia mampu membawa kea rah yang terus lebih baik,’’ tandas Enkhsaikhan seperti dilaporkan Lalu M. Iqbal. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya