Berita

ilustrasi/ist

Hatta: Inilah Bibit yang Bisa Membuat Indonesia Luluh Lantak

MINGGU, 29 APRIL 2012 | 13:58 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Secara politik, moral dan etika kekuasaan pemerintahan SBY dan Boediono sudah berakhir. Karena itu orang menyebut negeri autopilot. Sudah seharusnya seluruh elemen bangsa merasa sedih, kecewa, prihatin dan marah berat atas kenyataan bahwa Republik Indonesia dalam bahaya besar.

Karena kekuasannya sudah berakhir, pemerintahan SBY-Boediono, menurut aktivis Muhammad Hatta Taliwang yang pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) hanya bisa memutar isu.

"Isu-isu ini perlu mereka putar untuk mengalihkan segala perhatian rakyat," ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu siang (29/4).

Isu pokok yang sedang dihadapi bangsa ini, sebut Hatta, sebenarnya  adalah tentang kemiskinan yang dialami begitu banyak rakyat Indonesia dan kesenjangan ekonomi yang semakin lebar. Lalu utang luar negeri yang begitu besar, korupsi yang begitu menggila dan melibatkan figur-figur penting di sejumlah partai politik papan atas, dan kehancuran industri dalam negeri, serta beberapa isu penting lain termasuk penjualan aset negara kepada pihak-pihak yang berorientasi asing.

Selain itu, juga ada persoalan kegagalan hukum dan keamanan, serta kejahatan-kejahatan berdimensi criminal policy yang melibatkan para pengambil kebijakan yang sedang berkuasa.

Namun berbagai persoalan di atas sudah diaduk dengan isu murahan yang diatur sedemikian rupa sehingga berseliweran. Mulai dari kasus video porno Ariel Peter Pan, Malinda Dee, Manohara sampai isu perselingkuhan Antasi Azhar dan sebagainya. Juga dikaburkan oleh persoalan terorisme dan kasus kerusuhan antara golongan keyakinan dan masyarakat.

"Bahkan episode sidang Gayus Tambunan dan sidang Muhammad Nazaruddin, juga sidang Antasari Azhar bisa dibilang memuat elemen pengalihan isu," ujar Hatta lagi.

Sebagian pengamat pun, sambungnya, sudah berkesimpulan bahwa isu kenaikan harga BBM merupakan upaya kelompok penguasa untuk menggoreng sejumlah agenda terselubung.

"Ini bibit luluh lantaknya negeri ini. Sungguh mengerikan! 

Hatta mengatakan, pemerintahan SBY-Boediono sedang buying time dan telah kehabisan energi dengan memutar dan membolak-balik berbagai hal untuk mengaburkan persoalan. Seperti kendaraan yang kehabisan bahan bakar, atau seperti layang-layang yang kehilangan angin, pemerintah akan tersungkur.

"Maka harapan saya untuk semua pencinta bangsa dan para pejuang jangan pernah lelah dan capek. Tetap fokus pada isu utama. Jangan mudah terkecoh. Juga jangan mau diadu domba," demikian Hatta sambil menambahkan semoga media massa pun tidak larut pada sejumlah isu yang digunakan untuk mengaburkan itu. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya