Berita

ilustrasi

Bisnis

BISNIS GLOBAL

Inilah Faktor yang Mendorong Jepang Melirik India

MINGGU, 29 APRIL 2012 | 10:15 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Jepang sedang menghadapi dua persoalan pelik. Di satu sisi pertumbuhan ekonomi negara itu memperlihatkan kecenderungan melemah belakangan ini. Sementara di sisi lain, pertumbuhan penduduk yang nyaris nol persen membuat warganegara Jepang semakin hari semakin tua.

Di belahan bumi lain, India, mengalami hal sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi negeri itu memperlihatkan kecenderungan terus meningkat. Begitu juga pertumbuhan penduduk. Dengan penduduk sebesar 1,2 miliar jiwa India menjadi negara dengan populasi terbanyak kedua setelah Republik Rakyat China.

Kedua faktor inilah, termasuk nilai tukar Yen, yang membuat banyak perusahaan Jepang mulai melirik India. Di Jepang, bisnis menghadapi masalah-masalah baru yang tak terbayangkan sebelumnya: ekspor menjadi lebih mahal dan pertumbuhan ekonomi yang melemah membuat dayabeli orang Jepang menurun. Artinya, permintaan domestik juga terpengaruh.

Dalam dua tahun terakhir, CNN mencatat jumlah perusahaan Jepang di India meningkat dua kali lipat. Di India, pengusaha-pengusaha Jepang berinvestasi di berbagai sektor, mulai otomotif, obat-obatan, juga konstruksi yang menyambungkan Mumbai dengan Delhi.

Perekonomian Jepang menyusut dalam sepuluh tahun terakhir," ujar Sushil Jiwarjka kepada Mallika Kapur dari CNN. Jiwarjka adalah seorang indutrialis India yang sudah berkali-kali membawa kelompok pengusaha India ke Jepang untuk bertemu dengan calon investor Jepang.

"Mereka (pengusaha Jepang) sudah berinvestasi dalam jumlah yang subtansial di China. Sekarang mereka melihat India sebagai pasar besar yang terbuka lebar," ujarnya lagi.

Menurut Kamar Dagang dan Industri India, saat ini ada sekitar 800 perusahaan Jepang yang beroperasi di India. Adapun foreign direct investment (FDI) dari Jepang ke India dicatat meningkat empat kali dalam beberapa tahun.

Demografi India cukup menantang pengusaha Jepang. Sebesar 60 persen dari 1,2 miliar penduduk India masih berada di bawah 30 tahun. Ini artinya pasar dan permintaan akan terus terbuka lebar hingga beberapa dekade mendatang.

Ini jugalah yang misalnya mendorong perusahaan kamera Jepang, Nikon, membuka cabang mereka di India lima tahun lalu.

"Dibandingkan dengan pasar seperti China atau Rusia atau Brazil yang menjanjikan, kami percaya bahwa India adalah pasar yang paling prospektif bagi kami," ujar manajer Nikon di India, Hiroshi Takashina.

"Dengan mempertimbangkan potensi yang ada, mempertimbangkan jumlah populasi dan pecinta fotografi, pasar India berbeda dari negara-negara lain. Jadi kami berharap setidaknya pertumbuhan sebesar 30 persen setiap tahun sampai sepuluh tahun yang akan datang," demikian Takashina. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya