Berita

Walau Belum Begitu Diketahui, Zona 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 Juga Harus Diwaspadai!

SABTU, 28 APRIL 2012 | 08:41 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Walau belum begitu banyak data mengenai sifat, karakter dan status siklus yang diperoleh dari zona megathrust 4, 5, 6, 7, 8 dan 9, bukan berarti keenam zona itu bisa dipandang sebelah mata.

Dari catatan sejarah dapat dikeahui bahwa zona patahan ini sangat aktif dan dapat membangkitkan gempa berkekuatan lebih dari 8 SR. Belum lagi, segmen-segmen ini sudah lama bertapa dan tidak beraktivitas. Catatan sejarah memperlihatkan bahwa aktivitas di zona ini terakhir kali terjadi pada abad ke-17.

Hal ini dipaparkan pakar gempa Dr. Danny Hilman ketika menjelaskan peta ancaman gempa besar pada Jumat malam (27/4). Zona 4 dan terletak di selatan Pulau Jawa, zona enam di selatan Bali dan Lombok, sementara zona 6 terketak di utara Nusa Tenggara. Gempa di kawasan ini bisa mencapai kekuatan 7,9 SR. Adapun zona 7 dan 8 berada di utara Kepulauan Maluku dan zona 9 di atas "kepala burung" Papua.

"Walaupun status siklus gempanya belum jelas tapi kita tahu patahan di wilayah ini juga merupakan seismic gap, dan wilayah ini adalah daerah pariwisata dengan populasi dan infrastruktur yang lumayan," ujar Danny Hilman. "Semua patahan dapat membangkitkan gelombang tsunami besar karena patahan ini adalah patahan naik di dasar laut," katanya lagi. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya