Republik Islam Iran tidak pernah takut menghadapi ancaman dari pihak manapun. Catatan sejarah memperlihatkan bahwa Iran selalu berada dalam posisi membela diri dari agresi negara lain.
Demikian disampaikan Duta Besar Republik Islam Iran Mahmoud Farazandeh dalam peringatan ulang tahun Tentara Republik Islam Iran, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat malam (20/4).
Hadir dalam peringatan itu sejumlah tamu diplomatik dan atase militer negara sahabat Iran yang bertugas di Jakarta, beserta puluhan jurnalis Indonesia.
Saat Farazandeh menyampaikan sambutan, Atase Militer Iran Kolonel Mohammad Reza Rafiee berdiri di sisi kanan panggung Ruang Sumbawa Hotel Borobudur. Dua foto dalam ukuran cukup besar diletakkan di latar depan. Foto Presiden SBY bersama Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad diletakkan di sayap kanan panggung, dan foto pertemuan antara Presiden SBY dengan pemimpin spiritual Imam Khamenei diletakkan di sayap kiri.
Dubes Farazandeh juga mengatakan bahwa selain untuk membela diri, tentara Iran juga dibangun untuk menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah. Modernisasi tentara Iran dilakukan pemimpin Revolusi Iran Imam Khomeni di tahun 1979 bersamaan dengan revolusi menumbangkan Syah Reza Pahlevi. Kini, ujar Dubes Farazandeh lagi, tentara Iran menjadi kekuatan militer terkuat di kawasan itu.
Catatan menyebutkan bahwa tentara Iran didirikan pada 1923. Pada tahun 1925 Dinasti Pahlevi mulai membangun kekuatan militer Iran hingga menjadi kekuatan militer terbesar kelima di dunia hingga akhirnya Dinasti Pahlevi tumbang. Catatan lain menyebutkan bahwa kini tentara Iran memiliki sekitar 815 ribu personel. Iran memiliki dua kekuatan militer utama, yakni tentara reguler yang disebut Artesh dan pengawal revolusi yang disebut Pasdaran. [guh]