Berita

Suara dari Istana: Posisi Tiga Menteri PKS Kemungkinan Besar Aman

SELASA, 03 APRIL 2012 | 10:18 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat kecewa dengan manuver Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Rapat Paripurna DPR hari Jumat pekan lalu (30/3).

Dalam rapat membahas kemungkinan perubahan asumsi dasar harga minyak sebagai elemen penting dalam APBN, PKS yang merupakan bagian dari kelompok koalisi pendukung pemerintah malah berdiri di kubu oposisi dan menolak kenaikan harga BBM.

Kekecewaan SBY itu disampaikan dalam pertemuan dengan DPP Partai Demokrat dan anggota Fraksi Partai Demokrat di Jalan Kramat VII, Jakarta Pusat, hari Minggu lalu (1/4).

SBY tidak sendirian. Semua politisi Demokrat di DPP dan DPR merasakan kekecewaan yang sama. Beberapa dari mereka bahkan dengan tegas menyampaikan pendapat agar PKS dikeluarkan dari kubu oposisi dan tiga menteri dari PKS yang ada di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II diberhentikan.

Pendapat ini amat mengemuka dan menjadi tema utama dalam pembicaraan di kalangan koalisi pendukung pemerintah menjang rapat Setgab Koalisi yang kabarnya akan digelar tanpa PKS.

Mengeluarkan ketiga menteri dari PKS dinilai bukan pekerjaan yang mudah. Bukan karena SBY takut dengan serangan balasan PKS, tetapi karena ketiga menteri itu dinilai memiliki kinerja yang baik.

"Mereka bekerja baik dan memenuhi tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang dibebankan Presiden SBY," ujar salah seorang sumber dari kalangan Istana.

Dengan demikian, sebutnya, besar kemungkinan ketiga menteri itu aman di posisi masing-masing.

"Pak SBY dapat membedakan mana urusan partai, serta mana urusan pemerintahan dan negara," demikian katanya.

Jadi, sanksi untuk PKS memang belum bisa dirumuskan, karena masih harus menunggu pertemuan para pimpinan Setgab Koalisi.

Sebelumnya, ada empat kader PKS yang duduk di kabinet. Mereka adalah Tifatul Sembiring sebagai Menkominfo; Suswono menjabat Menteri Pertanian, Salim Al Djufri dipercaya memimpin Kementerian Sosial, dan Suharna surapranata yang didapuk sebagai Menristek. Tapi, pada reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II Oktober 2011 lalu, Suharna dicopot. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya