Berita

taufan rotorasiko/ist

KNPI

Kemenangan Kubu Akbar Zulfakar Langsung Dimentahkan!

SABTU, 31 MARET 2012 | 21:57 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Kemenangan yang baru beberapa jam dinikmati Akbar Zulfakar dimentahkan DPP Komite Nasional Pusat Indonesia (KNPI). Apa yang disebut sebagai kongres penyempurnaan yang digelar Jumat malam kemarin (30/3) dinilai tak lebih dari ketidakpuasan segelintir orang yang tidak dilibatkan dalam kepengurusan KNPI hasil Kongres 28 Oktober 2011.

Akbar Zulfakar adalah anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia dinyatakan menang dalam pemilihan ketua umum KNPI secara aklamasi karena kandidat-kandidat lain tidak hadir dalam kongres yang digelar di Hotel Blue Sky, Jalan Raden Saleh, Jakarta.

Adapun Kongres KNPI yang digelar 28 Oktober 2011 lalu telah memilih Taufan E.N. Rotorasiko sebagai ketua umum.

Tetapi kelihatannya masih ada pihak yang tidak puas dengan Kongres di bulan Oktober 2011 itu. Upaya untuk menggalang perlawanan telah digagas sejak beberapa bulan lalu.

"Kongres mereka itu sama sekali tidak sesuai dengan aturan organisasi. Pesertanya sangat jauh dari jumlah minimum yang dibutuhkan. Selain itu sembilan DPD KNPI dicatut dan dikatakan mendukung kongres mereka. Padahal kesembilan DPD KNPI itu tidak hadir," ujar Ketua Organisasi DPP KNPI La Ode Saiful Akbar kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Sabtu malam, 31/3).

DPD KNPI yang dicatut itu antara lain adalah dari Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimanttan Timur, Papua, Maluku, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

"Kongres itu sangat tidak memenuhi syarat. OKP yang hadir hanya sekitar 35 dari 160an OKP yang bergabung di KNPI," sambungnya.

Bila tidak memenuhi syarat, mengapa mereka berani menggelar kongres penyempurnaan?

"Mereka merasa tidak diakomodir (dalam kepengurusan Taufan). Tetapi sebenarnya, dari semua kandidat yang bertarung dalam Kongres, hanya Akbar Zulfakar yang tidak membuka komunikasi dengan kami. Padahal sudah kami mengajak," masih kata La Ode

Dia mengaku tidak mengerti apa yang melatari kenekatan Akbar Zulfakar. Namun yang jelas, kongres yang digelar kelompok itu terasa aneh, karena selain tidak memenuhi kuorum, juga tidak ada seorang kandidat ketua pun yang hadir kecuali Akbar Zulfakar.

"Entahlah apakah ini kebodohan Akbar yang tidak mengerti mekanisme organisasi, atau karena dia dipermainkan segelintir OKP," demikian La Ode.

Hal lain yang disampaikannya adalah, OKP yang mendukung kongres itu pun semakin tidak jelas, karena faktanya ada OKP pendukung Akbar Zulfakar yang terpecah. Sekjen OKP tersebut mengatakan bahwa secara organisasi mereka mengakui Taufan. Dengan demikian, ketua umum mereka bertindak sendiri. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya