Berita

Pengeboran Gunung Sadahurip Sedang Dipertimbangkan

SABTU, 31 MARET 2012 | 13:38 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Tim Katastropik Purba membawa paradigma baru dalam dunia penelitian kebumian. Selain menemukan patahan dan sesar aktif serta catatan geologis yang memberikan petunjuk pada bencana katastropik di masa lalu, Tim juga menemukan tanda-tanda peradaban yang terkubur di bawah tanah.

Sebetulnya, ini bukan barang baru. Sudah sejak beberapa dekade terkahir, pada ahli di banyak negara menggunakan teknologi tinggi dalam mencari bangunan-bangunan bersejarah yang ada di bawah lapisan bumi. Untuk Indonesia, ini memang hal baru. Karenanya, banyak geolog yang juga menolak temuan-temuan yang mencengangkan.

"Kini pekerjaan menjadi lebih mudah. Itu berkat gadget dan teknologi canggih, seperti pencitraan satelit, pemetaan laser udara, geolistrik, georadar, dan pemetaan 3D. Magnetometer dapat membedakan logam yang terkubur, batu, dan bahan lain berdasarkan perbedaan medan magnet bumi," jelas seorang peneliti yang terlibat di tim ini, Dr. Didit Ontowiryo, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu siang (31/3).

Saat ini, sambungnya, perkembangan teknologi bahkan mampu menjawab kekhawatiran kerusakan penggalian situs. Bantuan teknologi akan mengetahui lebih banyak sebelum kita masuk ke situs itu. Ini seperti ahli bedah yang menggunakan CT Scan dan MRI.

"Namun kemajuan teknologi tidak akan menghilangkan kebutuhan utama melakukan eskavasi. Walaupun sebagai uji sampling, pengeboran  adalah salah satu metode ilmiah yang membantu menjawab sebagian hipotesa yang menggunakan teknologi," sambungnya.

Dalam waktu dekat, kata Didit, pihaknya akan kembali mengebor beberapa titik sebagai survey lanjutan di piramida Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.

Secara prinsip hal ini sudah disetujui oleh Puslit Arkenas.

Langkah ini juga dilakukan secara paralel dengan pembentukan tim terpadu yang digagas Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain itu, Tim Katastropik Purba juga sedang menimbang untuk segera melakukan pengeboran di lokasi yang banyak dinanti orang, yaitu Gunung Sadahurip di Garut.

"Sekali lagi, pengeboran yang dimaksud bukanlah pengeboran seperti pengeboran minyak dan gas, tetapi pengeboran untuk mengambil uji sampling di beberapa titik tertentu," demikian Didit. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya