Berita

Dunia

KERAJAAN MAROKO

Pengakuan Dunia Internasional Menguat

SENIN, 26 MARET 2012 | 22:14 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Pengakuan dunia internasional terhadap sistem politik Kerajaan Maroko yang stabil bertambah. Akhir pekan lalu (Sabtu, 24/3) misalnya, Presiden Parlemen Uni Eropa Martin Schulz mengunjungi negara di pojok barat Afrika Utara itu.

Dalam kunjungan ini, Schulz bertemu berkesempatan bertemu dengan Raja Muhammad VI di Istana Raja di Kasablanka. Sudah barang tentu ia juga bertemu dengan pemerintah baru Maroko yang dipimpin Perdana Menteri Abdelillah Benkirane. Pemerintahan baru ini terbentuk pasca pemilihan umum di bulan November tahun lalu yang dimenangkan partai Islam moderat.

Tokoh Maroko lain yang ditemuan Schulz adalah Ketua DPR Karim Ghellab dan penasihat Raja Taieb Fassi Fihri, Menteri Luar Negeri Saad-Eddine El-Othmani, dan Presiden Dewan Konsuler Mohammed Cheikh Biadillah serta Sekjen Persatuan Mediterania Fathallah Sijilmassi.

"Saya yakin sebuah comprehensive partnership dengan kawasan selatan pantai Mediterania dapat menjadi alat yang luar biasa untuk menyalakan kembali pertumbuhan di Uni Eropa, Afrika Utara dan Timur Tengah," ujarnya di sela-sela pertemuan dengan para pejabat Maroko itu seperti dikutip dari situs resmi Parlemen Uni Eropa.

"Bersama perjanjian dagang dengan Maroko baru-baru ini, Parlemen Eropa membuktikan upaya meningkatkan hubungan dengan tetangga di selatan sangat serius. Dukungan kami terhadap reformasi demokrasi dan transformasi di negara-negara mediterania harus dibarengi dengan aksi nyata," sambungnya.

Dia mengatakan, bahwa dialog di tingkat parlemen adalah salah satu kunci keberhasilan untuk meningkatkan hubunugan dengan kawasan tetangga di selatan itu.

Agenda penting lain Schulz selama di Maroko adalah menghadiri Majelis Parlemen Mediterania ke-8 di Istana Raja Maroko.

Bagi Maroko kunjungan Presiden Parlemen Uni Eopa ini adalah pengakuan terhadap proses reformasi politik yang terjadi di negara itu di saat negara-negara tetangga mereka di utara Afrika menghadapi goncangan politik yang maha dahsyat yang mengakibatkan pergantian rezim.

Di Tunisia, Presiden Ben Ali melarikan diri. Sementara di Mesir Hosni Mubarak kini meringkuk sebagai pesakitan karena sejumlah kasus korupsi dan pelanggaran HAM yang melibatkan dirinya.Nasib paling tragis sejauh ini menimpa Muammar Kadhafi. Pemimpin Libya ini tewas di tangan rakyat yang marah dan membenci diri penguasa lebih dari tiga dasawarsa itu.

Negara Afrika Utara lain yang tengah menghadapi masalah dengan sistem politik otoritarian adalah Aljazair. Rezim militer yang kini berkuasa di negara itu dikabarkan semakin kerepotan menghadapi gelombang ketidakpuasan rakyat. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya