Berita

boediono-sby

Hatta: Beginilah Cara Rezim SBY Membungkam Oposisi

SELASA, 06 MARET 2012 | 12:14 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Zaman sudah berubah. Di era diktatoriat Soeharto, kelompok oposisi dan atau yang berpotensi menjadi oposisi dibungkam dengan cara-cara yang kasat mata; dari teror hingga pembunuhan.

Sementara kini rezim SBY membungkam kelompok-kelompok kritis dengan cara-cara yang halus dan lebih canggih.

"Misalnya dengan kriminalisasi dan merekayasa sebuah kejahatan dengan melibatkan tokoh-tokoh yang diincar dalam skenario kejahatan. Atau mengorek dan menelanjangi kesalahan tokoh yang melawan dengan kesalahan di masa lalu dan bila perlu diproses secara hukum. Juga membiarkan dan menjebak tokoh masuk dalam perangkap kejahatan moral atau korupsi," ujar aktivis M. Hatta Taliwang, Selasa pagi (6/3).

"Anak-anak muda ditidurkan dengan narkoba dan seks bebas juga tontonan tidak bermutu di TV, gaya hidup hedonis dan sebagainya. Atau meninabobokkan ummat dengan ajaran keagamaan yang menjauhkan ummat dari pemahaman nyata kehidupan sehari-hari," sambungnya.

Kaum intelektual kampus disibukkan dengan proyek-proyek tidak bermutu sehingga lupa pada masalah-masalah kerakyatan yang nyata. Adapun aktivis pemuda dan mahasiswa disuap dengan berbagai modus. Partai-partai politik disandera dengan membagi-bagi proyek korupsi. Adapun rakyat dibodoh-bodohi dengan sedekah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan  beras miskin.

"Jabatan-jabatan baru ditawarkan agar sekelompok elit tidak bawel. Misalnya di berbagai badan, lembaga, tim, satgas, wakil menteri, dan komisi-komisi," masih kata mantan anggota DPR RI ini.

Media, menurut Hatta, juga termasuk kelompok yang diredam sedemikian rupa.

"Yang juga parah, jabatan-jabatan di Polri dan TNI dikendalikan, sementara kepala daerah dibiarkan sibuk memperkaya diri dengan cara korupsi agar bisa diperas," demikian Hatta. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya