Sejarah 2001 Buat Gang Anfield

RMOL. Butuh drama adu penalti adu penalti buat Liverpool untuk me­ngalahkan Cardiff City di final Piala Carling tahun ini. Namun, upaya panjang itu tak sia–sia. Mereka juara.

Dengan demikian sudah dela­pan titel Piala Carling (Liga) ter­simpan di lemari Liverpool. Jum­lah itu lebih banyak tiga titel dari tim tersukses kedua di ajang tersebut, Aston Villa.

Lewat kerja keras menghadapi kengototan Cardiff, tim divisi Champion­ship, Liverpool mena­ng 3–2 di adu penalti, setelah ber­­main seri 2-2 hingga per­pan­jangan waktu.

Liverpool mendapatkan perla­wanan sengit dari Cardiff. Tim dari divisi dua itu sempat me­ngejutkan Steven Gerrard Cs le­wat gol Josep Mason di menit 19. Beruntung, Martin Skrtel me­­nyamakan kedudukan di me­nit 60 dan tetap bertahan hingga waktu normal berakhir.

Di babak tambahan, keputusan Dalglish memasukkan Dirk Kuyt membuahkan hasil setelah gol sang winger membawa The Reds unggul 2-1 di menit 108. Tapi, Cardiff tidak ingin mem­be­rikan gelar begitu saja kepada The Reds. Hanya dua menit je­lang la­ga usai, Ben Turner me­nya­makan kedudukan  menjadi 2-2 sehingga laga berlan­jut ke drama adu penalti.

Lagi–lagi skuad asuhan Ken­ny Dalglish dibuat deg-degan karena kapten Gerrard dan Char­lie Adam gagal melakukan dua eksekusi pertama. Namun nam­paknya dewi fortuna menghing­gapi skuad The Kop. Kubu Car­diff ternyata hanya mampu mem­­­buat dua eksekusi sukses, yakni lewat kaki Don Cowie dan Peter Whittingham.

Kegagalan ekseskusi pemain terakhir Cardiff, yakni Anthony Gerarrd yang merupakan sepupu Gerarrd, membuat gelar Carling Cup 2012 melayang ke kubu Li­ver­pool.

Hasil ini bak mengingatkan ke salah satu kesuksesan Liverpool di ajang tersebut pada tahun 2001, yang juga diraih me­lalui adu penalti.

Liverpool saat itu mengalah­kan Birmingham City lewat adu tos-tosan 5-4 sete­lah bermain imbang 1-1.

Trofi Carling ini sekaligus me­ngakhiri puasa gelar Liverpool. Sebelum ini kali terakhir Anfield Gang menjadi kampiun pada 2006 ketika menjua­rai Piala FA.

“Meskipun kami berhasil me­me­nangi sesuatu hari ini, tapi ini bukan akhir kita. Kami tak ingin ber­henti di sini, kami masih ingin terus berlanjut dengan ge­lar lain­­nya. Adalah hal logis jika An­da ingin lebih saat menikmati se­sua­tu,” urai Dalglish.  [Harian Rakyat Merdeka]