Berita

sketsa imajinatif gunung padang

KATASTROPIK PURBA

Mengapa Ada Tanah Longsor di Situs Megalitikum Gunung Padang

MINGGU, 26 FEBRUARI 2012 | 20:36 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Sementara kalangan mengaitkan longsor di kawasan situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, dengan pengeboran yang dilakukan Tim Bencana Katastropik Purba awal Februari lalu. Pengeboran tersebut adalah bagian dari riset yang dilakukan untuk menguji keberadaan benda buatan manusia yang diperkirakan tertimbun di bawah Gunung Padang ribuan tahun lalu.

Dari pengeboran yang dilakukan, ditemukan indikasi kuat mengenai keberadaan benda buatan manusia yang belum diketahui pasti fungsinya di masa silam. Dari uji karbon diperkirakan bangunan tersebut setidaknya berusia 6.700 tahun.

Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) menjelaskan longsor yang terjadi pada Sabtu dinihari kemarin (25/2) diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi di kawasan Cianjur, termasuk di kawasan Gunung Padang.

Sisa longsoran tanah terbawa air hingga ke kaki gunung dan bagian bawah teras utama menuju pintu. Kandungan lumpur dan batu mencapai gerbang utama, di antara warung tempat parkir dan rumah "sang kuncen", Nanang. Longsor juga terjadi di titik lain yang berada di puluhan meter dan berseberangan dengan Gunung Padang.

"Gunung Padang kokoh dan tidak terpengaruh. Ini memperkuat hipotesa awal bahwa bangunan yang tertimbun di bawahnya memiliki fungsi anti gempa, longsor dan sebagainya," ujar SKP BSB Andi Arief kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu sore, 26/2).

Ketika pengeboran dilakukan, Dr. Andang Bachtiar, salah seorang peneliti utama yang terlibat dalam penelitian ini, telah menjelaskan pada pengelola situs dan masyarakat sekitar tentang bahaya longsor dari lima gunung yang mengelilingi Gunung Padang dari Gunung Karuhun sampai Gunung Batu.

Pada tahun 2009, hal serupa telah pula dikemukakan Prof. Dwi Korrita, pakar geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga Ketua Tim Studi Longsoran. Longsoran di Cianjur  dipicu oleh ciri morfologi berupa tebing perbukitan yang tegak dengan pelamparan lengkung seperti tapal kuda yang memanjang sepanjang kurang lebih 20 kilometer.

Lokasi runtuhan batuan saat ini berada pada salah satu titik tebing longsor purba. Lembah deposit runtuhan longsor purba pada kaki tebing inilah yang sekarang berkembang menjadi tempat permukiman yang terus berkembang, hingga meluas sampai ke arah kaki tebing.

Dari hasil penyelidikan lapangan tercatat luncuran batuan dapat mencapai 550 meter dari kaki tebing. Ini artinya perlu disarankan agar zona sempadan lereng yang harus dibebaskan dari hunian minimal berada dalam radius 550 meter dari kaki tebing.

Bila tidak diambil tindakan yang tepat, longsoran dapat mencapai Desa Cijambu, Desa Cisitu, Desa Pasirbayur, Desa Sukaresik, Desa Cikangkareng, Desa Joglo, Desa Tipar, Desa Babakan, Desa Cibarengkok, Desa Cikuray dan Desa Rancabebek. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya