Berita

gunung padang/ist

Turis Domestik di Gunung Padang Melonjak

MINGGU, 26 FEBRUARI 2012 | 19:53 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Jumlah turis domestik yang mengunjungi situs megalitikum di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, melonjak drastis hingga mencapai 3.000 pengunjung per bulan. Lonjakan ini antara lain terjadi setelah Tim Bencana Katastropik Purba mengumumkan hasil pengeboran yang mereka lakukan di gunung yang berada di kawasan sesar Cimandiri itu.

Tim yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) menemukan indikasi kuat mengenai keberadaan bangunan buatan manusia yang tertimbun di bawah Gunung Padang. dari uji karbon yang dilakukan diperkirakan bangunan itu berusia 6.700 tahun.

Dalam dua pekan terakhir, jumlah pengunjung Gunung Padang hampir setara dengan jumlah pengunjung selama enam bulan sebelumnya.

Sampai pukul 15.00 WIB hari ini (Minggu, 26/2), jumlah pengunjung disebutkan sudah mencapai 1.500 orang. Informasi ini diperoleh Tim Bencana Katastropik Purba dari seorang penjaga situs, Nanang.

Sesar Cimandiri adalah salah satu sesar aktif yang ada di Jawa Barat. Catatan yang ada sejauh ini menyebutkan bahwa dalam 100 tahun terakhir setidaknya terjadi tujuh gempa bumi besar yang merupakan reaksi dari dinamika geologi sesar Cimandiri, yakni di Pelabuhan Ratu (1900), Padalarang (1910), Conggeang (1948), Tanjungsari (1972), Cibadak (1973), Gondasoli (1982) dan Sukabumi (2001).

Adapun situs megalitikum Gunung Padang bukan barang baru dalam dunia arkeologi. N.J. Krom, seorang peneliti kepurbakalaan di zaman Belanda, dicatat sebagai geolog Barat pertama yang melaporkan keberadaan situs itu dalam laporan tahunan Dinas Purbakala Hindia Belanda (Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst in Nederlandsch-Indie) tahun 1914.

Situs ini kemudian dilaporkan kembali keberadaannya pada tahun 1979 oleh penduduk setempat kepada pemerintah daerah. Situs Gunung Padang seluas kurang kurang lebih 900 meter persegi dan berada di ketinggian 885 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sekitar tiga hektar dari kawasan ini membentuk punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari, mengunjung Gunung Padang hari Sabtu kemarin (25/2). Menurut rencana, pada tanggal 1 Maret nanti IAGI akan menggelar seminar ilmiah yang antara lain membahas riset Gunung Padang sejauh ini.

Selain periset dalam negeri, sejumlah periset asing juga telah menyatakan keinginan ikut meneliti Gunung Padang, seperti periset Jerman dan Jepang. Tim Bencana Katastropik Purba telah melaporkan dan menyerahkan hasil penelitian Gunung Padang kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tim itu juga sudah merekomendasikan agar Gunung Padang segera dieskavasi.

"Kami tentu menyambut gembira keinginan sejumlah pihak yang ingin meneliti Gunung Padang. Namun Tim Bencana Katastropik Purba akan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku sesuai ketentuan yang ada," ujar SKP BSB Andi Arief kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu.

"Tim ingin ini menjadi riset dan eskavasi milik seluruh peneliti lintas ilmu serta untuk kebanggan bangsa indonesia yang utama, bahkan menjadi rujukan buat dunia. Beberapa televisi internasional juga menyatakan siap menyiarkan secara langsung jika eskavasi dilakukan," ujarnya lagi. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya