Berita

ilustrasi

Bersama Filipina, Program Keluarga Harapan Indonesia Terbaik di Asia

RABU, 22 FEBRUARI 2012 | 17:51 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia kembali dipuji. Kali ini, bersama Filipina, Indonesia dianggap sebagai negara yang paling berhasil dalam progam bantuan tunai bersyarat atau conditional cash transfers yang cukup berhasil di Asia.

Hal itu disampaikan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Andi ZA Dulung, ketika berbicara dalam pembukaan Rapat Koordinasi Tingkat Pusat Program Keluarga Harapan tahap 1 Tahun 2012, di Sahid Hotel Lippo Cikarang, Rabu siang (22/2).

Menurut Andi ZA Dulung, penilaian tersebut  didapatkan dari lembaga-lembaga non pemerintah nasional dan internasional yang terlibat aktif dalam mengevaluasi maupun mengkaji PKH selama ini.

"Memasuki program di tahun keenam sejak 2007, saat ini semakin banyak pemda yang memberikan respon positif dengan menyatakan kesediaannya berpartisipas dengan  sharing anggaran melalui APBD," jelas Andi.

  Sementara Direktur Jaminan Sosial Edi Suharto memfokuskan koordinasi kali ini dalam tiga bagian. Pertama masalah sinergitas implementasi basis data terpadu, kedua sinergitas implementasi pelayanan service provider bidang pendidikan dan kesehatan, dan ketiga pada mekanisme komunikasi untuk sinergitas dan implementasi PKH.

Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Wisnu Agung Prasetya, yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan optimisme akan keberhasilan PHK dalam melayani 5,9 juta warga sangat miskin di 2014 nanti.

"Tantangannya adalah koordinasi. Kita senang karena  muncul spontanitas dan ide-ide terobosan yang semakin gemilang ditengah data program perlindungan sosial (PPLS) terbaru, dan arahan yang semakin jelas dan kongkrit," ungkapnya.

Sebagai contoh, usulan adanya asistensi dari pendamping program PKH kepada kepala daerah terkait "sharing anggaran" merupakan langkah maju.

"Data bisa dari TNP2K, namun kebutuhan di daerah seperti jumlah perawat yang dibutuhkan, akses dan jumlah Poliklinik desa, merupakan inisiatif daerah, dimana assesment para pendamping program akan menjadi masukan bagi pak bupati," terang Wisnu.

Dengan kualifikasi dan rekrutmen yang baik, para pendamping program PKH ini pantas kita sebut sebagai peneliti sosial, demikian Wisnu. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya