Berita

Tatang Kurniadi

Wawancara

WAWANCARA

Tatang Kurniadi: Pilot Pengguna Narkoba Wajar Dihukum Berat

KAMIS, 09 FEBRUARI 2012 | 08:38 WIB

RMOL.Pilot Lion Air yang tertangkap  menggunakan narkoba hendaknya dihukum berat agar ada efek jera..

“Kemudian pilot lainnya juga merasa takut menggunakan nar­koba. Sebab, ini demi kese­la­mat­an penumpang,’’ ujar Ketua Ko­mite Nasional Keselamatan Trans­portasi (KNKT) Tatang Kur­niadi kepada Rakyat Mer­deka, di Jakarta, Selasa (7/2).

Seperti diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) kem­bali menciduk pilot Lion Air yang menggunakan sabu, yakni SS (44), Sabtu (4/2). Tersangka ter­tangkap tangan dengan barang bukti berupa  sabu 0,4 gram.

Sebelumnya pilot Lion Air Ha­num Adhyaksa juga ditangkap bulan lalu dengan barang bukti bong sabu. Setelah diuji urine­nya,  positif menggunakan nar­kotika jenis sabu.

Tatang Kurniadi selanjutnya me­ngatakan, aturannya sudah jelas tidak boleh menggunakan nar­koba. Pilot-pilot yang meng­konsumsi narkoba wajar diproses secara hukum.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa cukup diserahkan  ke penegak hukum?

Itu dulu dong. Pilot meng­gu­nakan sabu-sabu itu tidak hanya membahayakan dia, tapi mem­bahayakan banyak penumpang.

Makanya harus ada perbaikan menyeluruh agar kasus seperti ini tidak terulang lagi.

Bagaimana dengan mas­ka­pai­nya?

Maskapai yang melakukan se­leksi pun harus bertanggung ja­wab. Tingkat kedisplinan dan tanggung jawab seorang pilot seharusnya penilaian utama.

Saat penerimaan pilot, tes psi­kotes harus kuat.  Pilot sipil pun harus diseleksi seperti pilot militer. Sebab, tanggung jawab­nya besar.

Disiplin itu hal yang wajib bagi pilot. Sebelum terbang dia tidak boleh mengkonsumsi alkohol, apa­lagi sabu atau  sejenisnya.

Pilot yang tertangkap kon­sum­si narkoba itu kurang disiplin. Dia tidak sadar kalau perbuatannya itu membahayakan keselamatan pe­numpang. Tanggung jawabnya kurang.

Apa yang akan dilakukan KNKT?

KNKT hanya organisasi. Be­gitu ada kejadian kecelakaan kami  investasigasi. Tapi kalau ini kan sudah masuk ke ranah hu­kum.  Biarkan ke penegak hukum saja. Ini sudah jelas-jelas melang­gar Undang-Undang.

Bagaimana caranya agar kejadian seperti itu tidak ter­ulang?

Operator penerbangan harus memperketat pengawasan kepada pilot-pilotnya. Operator harus mengambil peran utama dalam pengawasan karena lebih tahu bagaimana kondisi kerja para pilotnya.

Peran tersebut harus dijalan­kan. Sebab, operator pun akan meng­alami kerugian secara bisnis jika ditinggalkan konsumen.

Bagaiman dengan peran pengawasan yang dilakukan pemerintah?

Peran pengawasan dari peme­rintah harus dimaksimalkan. Sa­ya menyambut baik dengan ke­bijakan Kementerian Perhu­bung­an yang akan mem­berlakukan sistem random untuk memeriksa para pilot.

Ada kemungkinan pilot lain  menggunakan narkoba tapi be­lum tertangkap?

Itu mungkin saja. Saya tegas­kan lagi, menggunakan narkoba jelas melanggar hukum. Tugas pe­negak hukum untuk mela­ku­kan penindakan. Saya meng­kha­watirkan adanya kemungkinan pilot lain dari maskapai lain yang juga terpengaruh narkoba.

BNN dan Kementerian Per­hubungan tidak berhenti pada kasus itu. Mungkin ada juga di per­­usahaan lain. Saya berharap, ka­sus pilot yang menggunakan nar­koba ini jangan sampai berim­bas pada  cap jelek pada ribuan pilot lain yang memiliki rekam jejak baik.

Kasus yang terjadi saat ini bisa menjadi pintu masuk untuk me­ngungkap kasus lainnya. Jangan sampai ada dugaan-dugaan ter­hadap pilot yang lain. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya