Berita

adhie massardi/ist

Tidak Pecat Anas, Moralitas SBY Benar-benar Rendah!

MINGGU, 05 FEBRUARI 2012 | 18:17 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan tak ada penonaktifan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Maraknya pemberitaan mengenai dugaan keterlibatan Anas dalam berbagai kasus korupsi tak bisa dijadikan alasan untuk mencopot Anas. Sebaliknya, kata SBY, akan ada sikap yang tegas terhadap Anas kalau ada temuan-temuan baru oleh KPK, atau setidaknya sudah ada status hukum yang jelas terhadap Anas.

Bagi tokoh oposisi dan koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi, apa yang disampaikan Yudhoyono di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor itu sebagai bukti ketidakmampuan dirinya dalam mengelola organisasi.

"Semua masalah yang menimpa partai Demokrat akan selesai kalau dia (SBY) bertindak. Ini malah menggunakan tangan-tangan lain, antara lain KPK, untuk bersikap," kata Adhie kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 5/2).


Sikap "pembiaran" Yudhoyono terhadap Anas, kata Adhie, juga mendemonstrasikan rendahnya moralitas dirinya karena harus menunggu keputusan hukum tetap terhadap kesalahan Anas Urbaningrum tadi.

"Padahal dalam politik baru isu saja harus sudah diambil tindakan. Di seluruh dunia seperti itu. Misalnya ada kereta mogok, menteri langsung mundur," terang Adhie.

Rendahnya moralitas SBY, sambung Adhie, tak hanya terlihat dari sikap dia terhadap Anas. Tapi juga terhadap Menteri Andi Mallarangeng dan Menteri Muhaimin Iskandar. Saat keduanya disebut-sebut terlibat, SBY membiarkan mereka.

"Gus Dur baru mendengar orang terlibat, terus menjadi omongan publik saja langsung bertindak," kata bekas Jurubicara Presiden Gus Dur itu membandingkan.

Persoalan lainnya, masih kata Adhie, disatu sisi Yudhoyono sebenarnya tahu betul Demokrat sedang dirundung masalah karena terseretnya kader dia dalam kasus hukum. Tapi, sikap tidak tegas terhadap Anas adalah pilihan yang harus dilakukan.

"Nyanyian Nazaruddin saja sebagai bendahara umum sudah menggoncangkan Demokrat, apalagi Anas sebagai ketua umum. Kiamat bagi Demokrat kalau Anas bernyanyi seperti Nazaruddin. Itulah dia kenapa Anas saat ini tegar. Dia punya sesuatu yang lebih penting dari yang diketahui Nazaruddin," tandasnya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya