Mahfud MD
Mahfud MD
RMOL. Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, membantah keras tudingan yang menyebutkan dirinya tim sukses Aburizal Bakrie Pemilu Presiden 2014.
“Tidak mungkin saya menjadi tim sukses capres. Siapapun yang mengajak, saya pasti tidak mau,†tandas Mahfud MD kepada Rakyat Merdeka, Minggu (22/1).
Menurut bekas Menhan itu, kedekatannya dengan beberapa orang petinggi Partai Golkar tiÂdak ada hubungannya secara politik.
“Saya sering ketemu Hatta Rajasa dan beberapa petinggi partai politik lain. Tapi kenapa muncul berita dengan Ical (AbuÂrizal Bakrie),†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Yang menyebut Anda tim sukses Ical adalah fungsionaris Partai Golkar, berarti akurat dong?
Saya telah membaca berita itu. Tapi itu tidak benar. Bicara secara khusus saja tidak pernah dengan Ical, apalagi jadi tim sukses. Untuk apa Ketua MK jadi tim pemenangan capres. Tidak ada relevansinya. Kalau mau jadi tim itu kan harus diketahui orang. Masa sembunyi-sembunyi.
Anda dikabarkan sangat deÂkat dengan Ical?
Bertemu Pak Ical sama ketika saya bertemu dengan ketua partai lain. Tidak pernah bertemu secara khusus. Misalnya saya bertemu Ical ketika saya ceramah di Partai Golkar, kan dihadiri banyak orang. Kemudian saat kedataÂngan Obama, dan acara keneÂgaraan, kami sering bertemu.
Tidak bicara terkait Pemilu 2014?
Oh, tidak pernah.
Apa Anda mengenal Ical suÂdah lama?
Sebelum Ical jadi Ketua Umum Partai Golkar kami telah berteÂman. Ketika saya masih di PKB, kami pernah meminta bantuan dibuatkan kartu anggota PKB se-Indonesia. Lalu kami ngobrol. Sejak itu saya kenal baik dengan Ical.
Ketika beliau dipercaya meÂmimpin Partai Golkar, kami berÂtemu di tempat terbuka yang banyak orang. Tidak pernah di tempat khusus.
Bagaimana dengan petinggi Partai Golkar lainnya?
Saya dekat dengan teman-teman di Golkar, sama dekatnya dengan teman-teman di partai lain. Misalnya saya dekat dengan Pak Luhut Panjaitan. Beliau teÂÂman saya di kabiÂnet dulu hingga sekarang. Saya sering koÂmuniÂkasi dengan Pak Akbar Tandjung, tapi tidak diisukan macam-macam.
Di PDI Perjuangan saya dekat dengan Maruarar Sirait dan Arif Budimanta. Biasa saja tidak ada urusan politik.
Nurul Arifin bilang, Anda peÂringkat pertama untuk menÂdamÂpingi Ical dalam Pilpres 2014?
Tentu saya merasa terhormat diberi komentar seperti itu. Tapi terus terang saya tidak tahu bagaimana Golkar mengukurnya. Saya tidak pernah berkomunikasi dengan Mbak Nurul terkait hal itu. Mungkin di internal Partai Golkar punya kriteria sendiri. Tapi saya sama sekali tidak tahu dan baru tahu ketika membaca koran. Saya merasa tersanjung. Bukan merasa ingin mendamÂpingi Pak Ical. Tersanjung itu merasa terhormat.
Tapi Anda ingin maju dalam Pilpres 2014?
Saya ini hakim konstitusi. Kalau saya mengatakan ya, berÂarti saya masuk ke politik praktis. Itu tidak boleh meskipun baru dianggap niat. Namun kalau saya mengatakan tidak, saya akan dimarahi banyak orang. Nanti orang mengira saya pura-pura tidak mau.
Saya ini hakim konstitusi. Kalau saya mengatakan ya, berÂarti saya masuk ke politik praktis. Itu tidak boleh meskipun baru dianggap niat. Namun kalau saya mengatakan tidak, saya akan dimarahi banyak orang. Nanti orang mengira saya pura-pura tidak mau.
Kapan ada ketegasan sikap Anda?
Tunggu tahun 2013, saya akan mengatakan ya atau tidak. SeÂsudah saya tidak menjadi hakim. Saya tegaskan, saya tidak punya ikatan atau deal dengan siapapun.
Apa ada petinggi parpol suÂdah berbicara dengan Anda terÂkait Pilpres?
Tentu saja sudah ada. Tapi saya katakan, saya ini hakim, sehingga tidak boleh menjawab itu. Saya katakan, saya tidak boleh melaÂrang siapapun untuk berwacana. Itu kan lebih aman daripada saya bilang ya atau tidak.
Petinggi Parpol mana saja yang sudah mengajak Anda biÂcara itu?
Tidak perlu saya ungkap. Nanti malah ribut lagi. Lihat saja di koran, beberapa parpol sudah menyebut. Tapi tidak ada deal atau pertanyaan langsung, hanya semacam sindiran saja. Karena saya tidak mau bicara langsung mengenai itu.
Kalau tunggu 2013, momenÂtumÂnya hilang dong?
Ada juga yang mengatakan agar saya segera pastikan. Tapi saya katakan, tidak masalah saya kehilangan momentum. Toh saya tidak mencari momentum. Ada atau tidak momentum, saya akan bersikap. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05