Melchias Markus Mekeng
Melchias Markus Mekeng
RMOL. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Markus Mekeng mengaku pihaknya yang meminta Sekretaris Jenderal DPR, Nining untuk membuat ruang baru Banggar.
Alasannya, ruangan yang biasa digunakan sudah tidak layak pakai dan tidak memadai, baik ruangan pimpinan, ruang sekretariat, maupun ruang rapat.
“Makanya 30 Juni tahun lalu, pimpinan Badan Anggaran meÂminta kepada Setjen DPR untuk menyiapkan ruangan baru deÂngan sarana dan prasarana peÂnunÂjang,†paparnya.
Menurut Mekeng, ruang lama Banggar didesain hanya untuk 55 anggota saja. Tetapi dalam perÂjaÂlanannya, saat ini anggota Banggar mencapai 85 orang, dan tenaga ahli 10 orang.
Berikut kutipan selengkapnya?
Tapi kenapa ruang baru itu bisa mencapai 150 orang?
Rapat kerja tidak hanya dengan Menteri Keuangan, tapi dengan menteri teknis lainnya. Makanya sering terjadi yang datang 150 orang. Itu alasan kami meminta dibuatkan ruang rapat sesuai kapasitas itu.
Bukankah ini terlihat berleÂbihan?
Sekretariat Badan Anggaran juga ingin meningkatkan kapaÂsitas badan kelengkapan DPR dengan menaikkan jumlah stafÂnya. Tapi seperti kita lihat sendiri bahwa ruangannya terlalu semÂpit. Tidak ada ruang untuk beÂkerja dan tidak ada tempat untuk menaruh file-file yang mereka butuhkan.
Selain itu, ruang administrasi juga tidak ada. Lihat sendiri filing resmi untuk urusan negara ada di bawah lantai, sehingga jaminan keamanan tidak bisa kita dapatkan.
Proyek ini menghabiskan Rp 20,3 miliar, itu kan terlalu tinggi?
Sekjen DPR tidak pernah meÂnyebutkan Rp 20,3 miliar. Kami hanya dua kali lakukan rapat dengan mereka, tapi tidak meÂnyeÂbutkan angka.
Apa yang disampaikan BangÂgar dalam rapat tersebut?
Di dalam rapat yang pertama, kami menyampaikan soal kebuÂtuhan Badan Anggaran. Kedua Sekjen DPR menyampaikan desain kepada kami. Tapi tidak pernah ada angka sebesar itu, dan itu bukan tugas kami.
Apalagi yang dibicarakan dalam rapat pertama itu?
Dalam rapat pertama itu sekÂjen datang ke kita dan menaÂnyaÂkan kebutuhan apa yang diminta Banggar. Kami sampaikan butuh ruang rapat dan ruang lain, terÂmasuk ruang transit menteri juga. Setelah itu mereka memÂbuat deÂsain dan desainnya diÂsamÂpaikan ke kami.
Kami tidak mau warna ruang sidang tendensius kepada salah satu partai politik. PeneranganÂnya harus lebih baik. Warna dinÂding harus cerah. Itu saja yang kami sampaikan.
Dalam rapat pertama itu sekÂjen datang ke kita dan menaÂnyaÂkan kebutuhan apa yang diminta Banggar. Kami sampaikan butuh ruang rapat dan ruang lain, terÂmasuk ruang transit menteri juga. Setelah itu mereka memÂbuat deÂsain dan desainnya diÂsamÂpaikan ke kami.
Kami tidak mau warna ruang sidang tendensius kepada salah satu partai politik. PeneranganÂnya harus lebih baik. Warna dinÂding harus cerah. Itu saja yang kami sampaikan.
Apa ya tidak dibahas soal biaya?
Tugas kami di sini hanya memÂbahas laporan keuangan pemeÂrintah pusat, keuangan negara. Bukan membahas hal yang sifatnya seperti itu.
Dana Rp 20,3 miliar dari dana APBN?
Ya, itu bukan tugas kami. Itu tugasnya Sekjen dan BURT.
Bagaimana dengan pengaÂdaan kursi yang harganya mahal?
Kami tidak pernah berhubuÂngan dengan Sekjen untuk kursi berapa, ini itu berapa. Tidak ada urusan. Kerjaan kami banyak. Ini bukan kantor pribadi kami.
Kami datang ke sini bekerja untuk menyiapkan apa yang diperlukan konstituen kami. Perlu listrik, jalan, air, itu tugas kami. Tapi, kalau urusan kursi, meja, itu urusan Sekjen dan BURT. Tidak bisa Banggar mencampuri urusan BURT dan Kesekjenan.
Tapi Sekjen DPR mempuÂnyai rekaman berisi perminÂtaan spesifikasi barang dari pimpinan Banggar?
Silakan dibuka rekamannya. Kalau di sini saya sudah tanya, tidak ada rekaman. Kalau samÂpai ada rekaman yang tersemÂbunyi, kami akan tuntut Sekjen bahwa dia ada niat-niat tertentu kepada kami. Kami punya niat baik untuk rakyat.
Kami tidak bersentuhan deÂngan angka-angka. Kami hanya pengguna dan yang menjadi penguasa anggaran itu ada di Sekjen. Saya tegaskan lagi, kami hanya pengguna ruangan, tidak menentukan hal tetek bengek. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05