Rahmad Darmawan
Rahmad Darmawan
RMOL. Rahmad Darmawan, pelatih sepakbola nasional yang fenomenal. Sukses mengantar Persipura menjadi juara Liga Indonesia tahun 2005.
Kemudian mengantar SriwijaÂya FC menjadi juara Liga IndoÂneÂsia dan Piala Indonesia tahun 2008. Tahun berikutnya, 2009 dan 2010, kembali membuat SriÂwijaya FC juara Piala Indonesia.
Selanjutnya ditarik menjadi pelatih Tim Nasional Under 23 Tahun (Timnas U-23). Di sini RD – panggilan akrab Rahmad DarÂmawan— sukses membawa TimÂnas masuk final melawan MaÂlayÂsia dalam SEA Games 2010. Tapi kalah lewat adu finalti.
Tak lama setelah sukses memÂbawa nama Indonesia, RD meÂngunÂdurkan diri. Tapi kini mau bergabung kembali melatih TimÂnas asalkan kepentingannya unÂtuk merah putih.
â€Saya selalu membuka kesemÂpatan untuk kembali ke Timnas. Asal Timnas betul-betul haÂnya memegang kepentingan meÂrah putih. Bukan kelompok terÂtentu atau apa pun namanya,’’ ujar RD kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Maksudnya demi kepenÂtingÂan merah putih?
Ketika kita bicara Timnas kita harus bicara NKRI dan setiap peÂmain harus diberi kesempatan yang sama untuk berbaju merah putih.
Saya akan senang kalau kesemÂpatan itu datang lagi kepada saya. Tapi saya juga tidak berharap baÂnyak. Sebab, saya punya penÂdiÂrian seperti itu.
Benar nih ingin kembali meÂlatih Timnas?
Ya. Tapi seperti yang saya biÂlang tadi, Timnas hanya meÂmeÂgang kepentingan merah putih, bukan kelompok tertentu.
Apa sebenarnya yang terjadi seÂhingÂga Anda mundur?
Seorang pelatih ketika tidak lagi cocok dengan pemain, maka maÂnajer atau manajemen akan memecat pelatih. Seorang pelatih ketika tidak cocok dengan manaÂjeÂmen, maka pelatih pun punya hak untuk mundur.
Berarti saat itu ada ketidakÂcocokan dong?
Nggak. Di Timnas cocok kok. Manajemen Timnas semuanya bagus. Saya hanya jujur mengÂinginkan timnas itu terdiri dari seÂmua kelompok pemain nasional yang punya bakat terbaik, tanpa meÂlihat dari mana asalnya. Itu saja sih.
Banyak yang menilai Anda sukses membawa Timnas saat SEA Games, komentar Anda?
Saya nggak mau berkomentar tentang itu. Saya hanya bekerja unÂtuk melatih. Kesuksesan itu meruÂpakan hasil kerja pelatih-pelatih mereka sebelum masuk Timnas. Saya malah merasa gaÂgal karena tidak menjadi juara.
Saya nggak mau berkomentar tentang itu. Saya hanya bekerja unÂtuk melatih. Kesuksesan itu meruÂpakan hasil kerja pelatih-pelatih mereka sebelum masuk Timnas. Saya malah merasa gaÂgal karena tidak menjadi juara.
Kalau memang mau kembali melatih Timnas, kenapa mau melatih klub Pelita Jaya?
Kan belum ada pembicaraan kemÂbali ke Timnas dan menyeÂpaÂkati komitmen merah putih itu. Saya juga sudah bosan satu bulan menganggur. Merasa tidak enak tanpa adanya aktivitas melatih.
Apa sudah positif bergabung ke Pelita Jaya?
Saya hampir ke Pelita Jaya, suÂdah 80 persen akan melatih klub itu. Dua hari ke depan kita akan selesai urusannya.
Apakah gajinya lebih besar, sehingga memilih Pelita Jaya?
Bukan masalah itu. Kalau biÂcara gaji, gaji tertinggi saat menÂjadi pelatih Timnas U-23. Tapi saya mengundurkan diri. Ini artiÂnya, bukan gaji yang menjadi fakÂtor utama.
Apa faktor utamanya?
Ya, soal kecocokan saja.
Apa itu saja alasannya?
Begini ya, ada beberapa klub selain Pelita yang menawari saya untuk jadi pelatihnya. Ada dua tim dari Aceh dan satu tim dari KaÂlimantan. Tapi saya melihat maÂnajemen Pelita Jaya paling serius dan intens mendekati saya. Akhirnya saya putuskan untuk meÂmilih Pelita Jaya.
Berapa tahun melatih klub milik keluarga Bakrie itu?
Kalau kontrak sudah ditanÂdaÂtangani, saya melatih Pelita Jaya selama dua tahun.
Apa yang Anda perbuat meÂmajukan Pelita Jaya?
Yang pasti saya akan melatih PeÂlita Jaya seperti saya melatih klub-klub sebelumnya.
Apa target yang ingin diÂcaÂpai?
Semuanya sudah kita bicaÂraÂkan. Tetapi akan lebih detail saya jeÂlaskan jika saya sudah pasti dengan mereka. Karena sekarang ini masih belum pasti. Masih menunggu dua hari ke depan.
Apa ada yang menjadi kenÂdala?
Ya, kan belum resmi. Belum ditandatangani kontraknya. RenÂcananya dua hari lagi akan dipuÂtuskan. Di situ nanti ditanÂdaÂtangani kontraknya. Setelah itu akan saya sampaikan soal target itu.
O ya, bagaimana sepakbola InÂdonesia ke depan?
Sebagai pelatih tentunya hanya membahas masalah teknis. Saat ini momen yang sangat penting karena animo masyarakat begitu banyak menggeluti sepakbola.
Hal ini terlihat dengan banyakÂnya dan menjamurnya anak-anak masuk ke sekolah sepakbola. BaÂnyak yang mendirikan sekolah seÂpakbola. Ini animo atau amosÂfer yang luar biasa karena akan semaÂkin banyak pilihan-pilihan atau talenta-talenta yang bisa digali.
Namun semuanya harus diÂpayungi dengan suatu keÂpeÂngurusan atau organisasi yang soÂlid dan kuat untuk menjadi bapak mereka dan payung mereka. Tapi haÂrus dikelola secara benar.
Bagaimana caranya?
Tentunya harus diikutkan daÂlam kompetisi reguler, yakni komÂpetisi yang diputar secara konÂÂtinuitas dengan banyak freÂkuenÂsi pertandingan. Karena saÂngat penting untuk mematangkan teknik taktik mereka.
Dampak dari sebuah kompetisi akan sangat positif untuk ke jenÂjang usia yang lebih tinggi karena tidak memulai dari nol. SayangÂnya, hampir semua strata kelomÂpok umur, kompetisi belum bisa berjalan efektif.
Apa kendalanya?
Kendalanya lebih kepada terÂsedianya SDM untuk mengelola kompetisi ini. Sebenarnya SDM suÂdah baik, tapi tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, masalah pendanaan atau kesiapan anggaran untuk meÂnunjang kompetisi bisa berÂjalan dengan efektif. Kemudian maÂsalah infrastruktur untuk terÂseÂlenggaranya turnamen komÂpeÂtisi kelompok umur kurang meÂmadai.
Maksudnya?
Kadang-kadang saya kasihan kepada anak-anak harus berÂtanÂding atau bermain di lapangan yang luar biasa jeleknya. Itu yang kita lihat dan selalu kita temui saat festival anak-anak.
Peran pemerintah daerah maÂÂsih kurang?
Saat ini pemerintah provinsi kesannya hanya menunggu. TiÂdak melakukan aktivitas yang berarti. Tidak memberikan konÂtribusi langsung dalam membuka gelar kompetisi di wilayahnya. PaÂdahal, seharusnya lebih agreÂsif, sehingga mereka punya keÂjuaÂraan yang reguler dan rutin.
Apa pendapat Anda terkait mÂasih banyaknya permaÂsalahÂan di PSSI?
Jujur saya hanya membatasi diri. Karena saya hanya memÂbiÂdangi teknis saja. Sebagai peÂlatih hanya fokus pada bidang saya kaÂrena melatih adalah peÂkerÂjaan saya. Kalau di luar itu, tidak usah diÂkomentari. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05